Samarinda, Kaltimetam.id – Warga Samarinda dikejutkan oleh insiden kebakaran yang terjadi di Big Mall Samarinda, salah satu pusat perbelanjaan terbesar dan termegah di Kalimantan Timur, pada Selasa dini hari (3/6/2025) pukul 00.05 WITA.
Api dilaporkan pertama kali muncul di sebuah gerai pakaian di area atrium mal tersebut.
Dalam hitungan menit, asap tebal mengepul memenuhi seluruh lantai bangunan, termasuk menjalar ke area Hotel Fugo, hotel bintang lima yang terhubung langsung dengan mal. Suasana panik sempat melanda para pengunjung yang masih berada di dalam gedung, termasuk tamu hotel yang tengah beristirahat.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Samarinda, Hendra AH, menjelaskan bahwa petugas pemadam menerima laporan tepat pukul 00.00 WITA.
“Kami mendapat informasi awal bahwa terjadi kebakaran di area atrium Big Mall. Setelah tim tiba di lokasi, kami mendapati api sudah cukup besar, sementara asap telah memenuhi hampir seluruh ruangan mal,” jelas Hendra.
Yang mengejutkan, Hendra mengungkapkan bahwa saat kebakaran terjadi, sistem proteksi kebakaran gedung tidak berfungsi optimal. Sprinkler yang seharusnya otomatis aktif untuk membantu pemadaman tidak berfungsi.
“Kami sudah beberapa kali menginspeksi Big Mall. Bahkan kami telah mengeluarkan rekomendasi agar sprinkler segera diperbaiki. Namun, saat kejadian, sprinkler ternyata tidak aktif, sehingga pemadaman awal tidak terbantu sama sekali oleh sistem yang seharusnya menjadi garis pertahanan pertama,” tegas Hendra.
Tak hanya itu, sistem hidran yang tersedia di gedung juga dinilai tidak bekerja otomatis.
“Hidran di sini harus diaktifkan manual. Dalam situasi kebakaran, waktu sangat berharga. Ketika hidran dan sprinkler tidak aktif otomatis, respons awal menjadi terlambat. Ini tentu sangat berisiko,” paparnya.
Hendra juga menambahkan bahwa akses ke dalam gedung menjadi kendala besar bagi tim pemadam.
“Banyak pintu terkunci rapat, sehingga tim kesulitan menjangkau titik api dengan cepat. Karena gedung bertipe tertutup, asap terjebak di dalam, dan menyebar ke seluruh lantai,” katanya.
Upaya pemadaman dilakukan secara intensif oleh tim gabungan. Sekitar 5 posko pemadam diterjunkan bersama relawan Kota Samarinda, dan proses pemadaman berlangsung selama kurang lebih tiga jam, hingga pukul 03.00 WITA.
“Api berhasil kami padamkan sekitar pukul 03.00 WITA. Namun, hingga pagi ini, proses pendinginan dan ventilasi asap masih kami lakukan, karena asap masih menggantung di banyak area gedung, termasuk di area hotel,” jelasnya.
Akibat tebalnya asap, sebanyak 25 orang dilaporkan mengalami sesak nafas dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
“Korban seluruhnya mengalami sesak nafas. Tidak ada korban luka bakar. Mereka sudah mendapatkan perawatan jalan, dan sebagian besar dalam kondisi stabil,” tambahnya.
Mengenai penyebab kebakaran, untuk sementara dugaan awal mengarah pada korsleting listrik di gerai pakaian tempat api pertama kali terlihat.
“Namun untuk memastikan apakah benar korsleting atau ada faktor lain seperti sabotase, semuanya kami serahkan ke pihak kepolisian untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” terang Hendra.
Meski kobaran api tidak merembet ke Hotel Fugo, namun asap pekat masuk hingga ke beberapa lantai hotel, menyebabkan ketidaknyamanan bagi para tamu.
“Asap cukup tebal masuk ke dalam hotel, terutama karena ventilasi tidak mampu mengeluarkannya dengan cepat. Kemungkinan asap masih akan tersisa hingga besok,” lanjutnya.
Pasca pemadaman, Disdamkarmat tetap menyiagakan dua posko di lokasi sebagai langkah antisipasi.
“Kami tetap siaga dengan dua posko untuk mengantisipasi kemungkinan api kembali muncul atau ada titik panas yang belum sepenuhnya padam. Ini standar kami dalam situasi kebakaran besar,” tegas Hendra.
Hendra menyatakan bahwa peristiwa ini harus menjadi peringatan keras bagi seluruh pengelola gedung di Samarinda agar tidak mengabaikan sistem keselamatan kebakaran.
“Gedung megah seperti Big Mall seharusnya memiliki sistem proteksi kebakaran yang siap dan berfungsi. Tidak bisa hanya mengandalkan arsitektur mewah tanpa memastikan sprinkler, hidran, dan jalur evakuasi dalam kondisi prima. Ini bukan sekadar aturan, tapi menyangkut nyawa manusia,” pungkasnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id