Samarinda, Kaltimetam.id – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda bergerak cepat menanggapi beredarnya informasi yang menyebut telah terjadi bentrokan antarwarga di kawasan Padaleo, Kecamatan Samarinda Seberang.
Isu tersebut mencuat sejak Senin malam (5/5/2025) melalui pesan berantai di sejumlah grup WhatsApp, yang menyebut adanya ketegangan antara warga di Jalan Padaleo dan Jalan Lambung Mangkurat, diduga berkaitan dengan insiden penembakan yang terjadi beberapa waktu lalu di Jalan Imam Bonjol.
Menanggapi situasi tersebut, Polresta Samarinda segera mengambil langkah cepat dan terukur. Tim patroli gabungan dari Polsek Samarinda Seberang langsung diterjunkan ke lokasi untuk memastikan kondisi di lapangan serta menjaga stabilitas keamanan.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, melalui PS Kasi Humas Polresta Samarinda, Ipda Ramli P. Sianturi, menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ditemukan adanya bukti atau indikasi terjadinya bentrokan antarwarga seperti yang ramai dibicarakan di media sosial maupun grup WhatsApp.
“Situasi di wilayah Padaleo sejak tadi malam hingga hari ini dalam kondisi aman dan kondusif. Tidak ada bentrokan antarwarga seperti yang diberitakan. Informasi yang beredar itu tidak benar dan menyesatkan,” ujarnya.
Ramli menjelaskan bahwa pihaknya langsung menindaklanjuti informasi tersebut dengan melakukan pemantauan dan patroli intensif ke lokasi-lokasi yang disebut dalam pesan berantai, termasuk Jalan Padaleo dan Jalan Lambung Mangkurat. Hasilnya, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kerusuhan atau konflik sosial.
Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Polresta Samarinda mengintensifkan patroli di wilayah yang dianggap rawan. Petugas berjaga di titik-titik strategis, baik secara terbuka maupun tertutup, guna memastikan tidak ada potensi gangguan keamanan lanjutan.
“Kami memperkuat patroli di wilayah Samarinda Seberang, khususnya di titik-titik yang disebut dalam isu tersebut. Ini bagian dari upaya preventif agar situasi tetap terkendali,” tambahnya.
Selain pengamanan fisik, kepolisian juga membuka saluran komunikasi dengan masyarakat setempat, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, dan RT/RW, guna menenangkan warga dan memastikan bahwa tidak ada alasan untuk merasa panik atau takut.
Polresta Samarinda juga memberikan imbauan keras kepada masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum terverifikasi. Ramli menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menerima dan menyebarkan pesan dari media sosial atau aplikasi pesan instan yang tidak mencantumkan sumber resmi.
“Warga harus lebih cerdas dalam menyikapi informasi yang belum tentu benar. Jangan mudah percaya, apalagi ikut menyebarkan informasi yang bisa memperkeruh suasana. Verifikasi dulu, atau tanyakan langsung kepada pihak berwenang,” imbaunya.
Terakhir, Polresta Samarinda mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas wilayah dan tidak terpancing provokasi. Sinergi antara masyarakat dan aparat keamanan dianggap sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis.
“Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kamtibmas. Laporkan segera jika ada aktivitas mencurigakan, jangan mengambil tindakan sendiri, dan percayakan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum,” pungkasnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id