Walikota Samarinda Tegaskan Relokasi Pasar Subuh untuk Masa Depan Kota yang Lebih Tertata

Walikota Samarinda, Andi Harun (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Rencana relokasi Pasar Subuh memantik diskusi publik setelah sejumlah pedagang menyuarakan keberatan terhadap pemindahan lokasi ke Pasar Beluluq Lingau. Merespons hal itu, Walikota Samarinda, Andi Harun, memberikan penjelasan bahwa kebijakan ini bukan sekadar perpindahan tempat, melainkan bagian dari strategi besar penataan kota demi mendorong pertumbuhan sektor jasa dan perdagangan.

Andi Harun menegaskan bahwa program relokasi ini telah melalui perencanaan matang dan disusun demi menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih tertib, bersih, dan kompetitif secara ekonomi.

Ia mengajak semua pihak untuk memahami kebijakan ini dalam kerangka pembangunan jangka panjang, bukan sebagai keputusan sepihak pemerintah.

“Saya ingin mengajak masyarakat dan semua pihak yang terlibat, termasuk para pedagang, untuk melihat ini sebagai bagian dari upaya kolektif membangun tata kota yang lebih baik,” katanya, Jum’at (2/5/2025).

Ia juga mengungkapkan bahwa semula, para pedagang telah menyetujui relokasi sebelum terjadi pergantian kepengurusan di Paguyuban Pasar Subuh. Dinamika yang muncul saat ini dianggapnya sebagai hal yang wajar dalam proses sosial.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya revitalisasi pasar sebagai bagian dari pembenahan berbagai sektor perkotaan.

“Kita harus membenahi banyak aspek, dan sektor pasar adalah salah satu prioritas dalam rencana penataan kota,” ujarnya.

Andi Harun juga menepis anggapan bahwa relokasi ini merupakan bentuk ketidakberpihakan terhadap pedagang kecil. Sebaliknya, menurutnya, kebijakan ini justru menjadi langkah strategis untuk menciptakan kawasan perdagangan yang lebih terorganisir dan mendukung kegiatan ekonomi masyarakat.

“Penataan ini bukan agenda eksklusif pemerintah, tapi merupakan kebutuhan seluruh warga kota Samarinda. Perencanaan ini telah disusun sejak lama dan kami berharap semua pihak dapat mendukungnya,” jelasnya.

Meski menyadari bahwa kebijakan ini mungkin menimbulkan kekecewaan pada sebagian pihak, ia tetap berharap masyarakat mampu memahami urgensi dan manfaat jangka panjang dari relokasi ini.

Ia juga mendoakan agar upaya ini justru menjadi jalan pembuka bagi kelancaran rejeki para pedagang dan kenyamanan kota secara keseluruhan.

“Saya yakin selalu ada yang merasa kurang nyaman di awal perubahan, tapi mari kita lihat dari sudut pandang yang lebih luas. Semoga ke depan, rezeki para pedagang makin lancar dan kota ini semakin tertata,” pungkasnya. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id