Samarinda, Kaltimetam.id – Kepolisian Sektor (Polsek) Samarinda Seberang bertindak cepat menanggapi kasus pengeroyokan yang menimpa seorang siswi sekolah dasar (SD) berusia 12 tahun, yang terjadi pada Jumat (2/5/2025) sore di kawasan Folder Perumahan Haji Saleh, Kelurahan Tani Aman, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Kejadian tragis ini menjadi perhatian publik setelah video pengeroyokan tersebut viral di media sosial, memperlihatkan seorang anak perempuan yang dipukuli, dijambak, dan diinjak-injak oleh sejumlah remaja lainnya. Dalam video itu juga tampak beberapa orang merekam dan menyaksikan kejadian tanpa memberikan pertolongan.
Kapolsek Samarinda Seberang, AKP A. Baihaki, menyampaikan bahwa pihaknya menerima informasi mengenai kejadian ini sekitar pukul 14.30 WITA. Hanya dalam waktu 30 menit setelah laporan diterima, Unit Reserse Kriminal Polsek Samarinda Seberang langsung bergerak menuju tempat kejadian perkara (TKP).
“Kami langsung memerintahkan Unit Reskrim untuk turun ke lokasi. Alhamdulillah, semua yang ada di dalam video tersebut sudah kami amankan. Saat ini masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut,” ungkapnya.
Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa terdapat sembilan anak yang terlibat atau berada di lokasi kejadian. Seluruhnya masih di bawah umur dan saat ini berstatus sebagai saksi. Kepolisian masih melakukan pendalaman peran masing-masing dari mereka dalam insiden tersebut.
“Karena semuanya anak-anak, kami tidak bisa gegabah. Perlu kehati-hatian dalam proses hukum yang melibatkan Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH),” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa tidak semua anak dalam video tersebut ikut melakukan kekerasan fisik. Beberapa terlihat hanya menonton atau merekam kejadian, sehingga pendalaman masih terus dilakukan untuk memastikan siapa saja yang benar-benar terlibat dalam tindakan kekerasan.
Terkait motif, polisi mengantongi dua dugaan utama. Pertama, diduga terjadi percekcokan di media sosial antara korban dan pelaku, yang berujung pada saling ejek dan hina.
“Dari informasi awal, memang sempat terjadi saling ejek di media sosial. Mungkin karena merasa tersinggung, para pelaku kemudian mendatangi rumah korban dan membawanya ke lokasi kejadian,” ujarnya.
Motif kedua yang tengah didalami adalah dugaan bahwa korban dianggap merebut pacar salah satu pelaku. Hal ini memicu emosi kelompok remaja tersebut yang kemudian melampiaskannya dengan kekerasan fisik terhadap korban.
Terakhir, AKP A. Baihaki mengimbau kepada orang tua dan masyarakat untuk lebih peduli terhadap aktivitas anak-anak, terutama yang berkaitan dengan media sosial.
“Kasus ini harus menjadi pelajaran penting. Orang tua harus lebih aktif mengawasi anak-anaknya, terutama dalam penggunaan media sosial. Jangan sampai kesalahan kecil di dunia maya berubah menjadi kekerasan di dunia nyata,” tutupnya.
Terpisah, Ayah korban, Junaidi (43), mengungkapkan kronologi saat anaknya dibawa oleh dua remaja yang datang ke rumah.
“Waktu itu anak saya sedang duduk di sofa bersama saya. Tiba-tiba dia dapat pesan lewat WhatsApp, lalu keluar rumah. Dua orang anak menjemputnya. Setelah itu, saya dapat kabar anak saya dikeroyok,” ungkapnya.
Menurutnya, saat korban tiba di lokasi kejadian, sudah banyak orang yang menunggu. Bahkan sebelum turun dari motor, anaknya langsung dijambak dan diseret.
“Kepala, punggung, dada, dan pahanya dipukul dan diinjak-injak. Bahkan dipukul pakai balok di belakang,” tuturnya.
Ia menyebutkan bahwa sekitar lima hingga tujuh orang terlibat langsung dalam aksi kekerasan tersebut.
Kondisi korban saat ini sangat memprihatinkan. Korban mengalami trauma berat dan masih sering menangis karena ketakutan.
“Lihat orang saja dia langsung nangis, dia ketakutan sekali,” ujarnya.
Meski saat ini pihak keluarga lebih fokus pada pemulihan kondisi psikis dan fisik korban, Junaidi menyatakan bahwa ia mendukung proses hukum untuk dilanjutkan.
“Saya serahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian. Saya berharap kasus ini tetap diproses agar ada keadilan dan tidak terulang lagi,” pungkasnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id