Samarinda, Kaltimetam.id – Menyambut perayaan Natal 2025 dan pergantian Tahun Baru 2026, Pemerintah Kota Samarinda menyiapkan pengamanan terpadu lintas sektor. Skema pengamanan tersebut dikemas melalui Operasi Lilin Mahakam 2025 yang melibatkan unsur pemerintah daerah, TNI, dan Polri.
Pengamanan akhir tahun ini tidak hanya difokuskan pada aspek keamanan semata, tetapi juga mencakup kelancaran mobilitas masyarakat serta stabilitas sosial dan ekonomi.
Seluruh persiapan itu dimatangkan dalam rapat koordinasi lintas instansi yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Samarinda.
Andi Harun menegaskan bahwa pemerintah daerah ingin memastikan masyarakat dapat menjalani momen akhir tahun dengan rasa aman dan nyaman, termasuk dalam menjalankan ibadah maupun aktivitas sosial lainnya.
“Pemerintah Kota Samarinda memastikan kesiapan pengamanan secara terpadu, termasuk pengendalian ketersediaan bahan pokok, kelancaran distribusi, serta upaya stabilisasi harga agar tidak membebani masyarakat,” ujar Andi Harun, Senin (22/12/2025).
Dalam pelaksanaannya, Operasi Lilin Mahakam 2025 ditopang oleh pendirian delapan pos pengamanan dan pelayanan. Satu Pos Terpadu ditempatkan di Jalan Gajah Mada, Samarinda Ulu, dengan melibatkan personel gabungan dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, serta instansi pendukung lainnya.
Untuk mendukung kelancaran arus penumpang, dua Pos Pelayanan disiagakan di Pelabuhan Samarinda dan Bandara APT Pranoto. Sementara itu, lima Pos Pengamanan ditempatkan di sejumlah titik dengan intensitas aktivitas masyarakat tinggi, seperti Pasar Palaran, kawasan Samarinda Square atau Mall Lembuswana, Big Mall, dan Citra Niaga.
Selain ruang publik, perhatian khusus juga diberikan pada tempat ibadah. B
erdasarkan pemetaan aparat, sebanyak 111 gereja di Kota Samarinda akan menggelar ibadah Natal tahun ini dan seluruhnya masuk dalam skema pengamanan.
Dari jumlah tersebut, empat gereja ditetapkan sebagai prioritas pengamanan karena diperkirakan dihadiri jemaat dalam jumlah besar, antara 500 hingga 2.000 orang. Sementara 107 gereja lainnya dikategorikan relatif aman dengan estimasi kehadiran 100 hingga 500 jemaat.
Empat gereja yang masuk prioritas pengamanan meliputi Gereja Katedral Santa Maria Penolong Abadi, Gereja Katolik Paroki Santo Lukas, GPIB Jemaat Immanuel Samarinda, serta GPdI Bethesda Oikumene.
Di lokasi-lokasi tersebut, puluhan personel gabungan disiagakan untuk memastikan pelaksanaan ibadah berlangsung tertib dan kondusif.
Andi Harun menekankan bahwa pengamanan ini bukan semata soal penjagaan fisik, tetapi juga bentuk komitmen menjaga harmoni dan toleransi di Kota Samarinda.
“Kami berkomitmen untuk memastikan umat Kristiani dapat melaksanakan ibadah Natal dengan aman dan nyaman. Hal ini sekaligus menjadi wujud nyata Samarinda sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai toleransi,” tegasnya.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk merayakan Natal dan Tahun Baru dengan cara yang sederhana, tertib, dan penuh tanggung jawab demi menjaga situasi kota tetap kondusif.
“Mari bersama-sama menjaga Kota Samarinda agar tetap aman, kondusif, dan penuh semangat kebersamaan,” pungkasnya. (REE)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id
