Nilai Inflasi Kaltim Desember 2022, BI Kaltim : Masih Terkendali dan Berada di Bawah Inflasi Nasional

Foto ilustrasi (Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (KPwBI) Kaltim menyebutkan inflasi pada Januari 2023 masih terkendali. Angka inflasi Kaltim juga masih berada di bawah inflasi nasional.

“Inflasi Kaltim pada Januari 2023 terkendali, berada di bawah inflasi nasional,” kata Kepala KPwBI Kaltim, Ricky P Gozali dalam siaran tertulisnya.

Berdasarkan kelompok pengeluarannya, andil inflasi terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau. Sementara itu, tekanan inflasi tersebut tertahan oleh deflasi kelompok transportasi.

Kemudian, penurunan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau menyebabkan inflasi sebesar 5,62 persen (year-on-year/yoy). Peningkatan harga pada komoditas pangan ini didorong oleh ketersediaan pasokan yang menipis akibat seasonal curah hujan dan gelombang air laut yang tinggi. Selain itu akibat adanya peningkatan dari sisi permintaan dikarenakan adanya perayaan tahun baru 2023 dan Imlek. Pun demikian, angka inflasi tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya dengan capaian inflasi 6,55% (yoy).

“Peningkatan harga utamanya terjadi pada komoditas beras, ikan layang, serta nasi dengan lauk,” sebutnya.

Tekanan inflasi yang terjadi ini tertahan oleh adanya penurunan harga pada kelompok transportasi. Kelompok ini mengalami deflasi sebesar 0,89 persen (month-to-month/mtm). Lebih rendah dibandingkan deflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,13 persen (mtm). Deflasi ini didorong oleh penurunan harga angkutan udara akibat berkurangnya permintaan pasca HBKN Nataru dan berakhirnya masa berlaku penerapan biaya tambahan yang dikenakan maskapai penerbangan.

“Selain itu, capaian deflasi kelompok transportasi juga disebabkan oleh normalisasi dampak lanjutan dari penyesuaian harga BBM terhadap beberapa komoditas pada kelompok transportasi,” ujarnya.

Menukil data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim periode Januari 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,43 persen (mtm) atau 4,90 persen (yoy). Lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang tercatat 5,28 persen (yoy). Berdasarkan kelompok pengeluarannya, andil inflasi terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau. Sementara itu, tekanan inflasi tersebut tertahan oleh deflasi kelompok transportasi.

Ricky menerangkan, dalam melakukan program pengendalian inflasi, TPID se-Kalimantan Timur akan berupaya mengantisipasi kenaikan harga komoditas pangan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

TPID se-Kalimantan Timur terus berupaya melakukan optimalisasi program pengendalian inflasi untuk terus mengantisipasi kenaikan harga komoditas pangan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Dalam rangka menjaga keterjangkauan harga itu, kegiatan operasi pasar atau pasar murah selama Januari 2023 akan dilakukan pemerintah daerah. Selain itu, juga dilakukan pemantauan harga beras oleh TPID Provinsi. Inflasi yang terkendali diharapkan mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur menuju masyarakat yang sejahtera.

“TPID di wilayah Kaltim secara aktif bersinergi bersama pemangku kepentingan lainnya melakukan berbagai kegiatan pengendalian inflasi daerah. Penguatan komunikasi efektif juga terus digencarkan antara lain melalui rapat koordinasi high level maupun koordinasi teknis,” tukasnya. (Dys)

Exit mobile version