Bappenas Patok Target Pariwisata Kaltim Lebih Tinggi

Pariwisata
Pulau Derawan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Kaltim. (Dok Dinas Pariwisata Kaltim)

Samarinda, Kaltimetam.id Pariwisata dan ekonomi kreatif, masuk dalam proyek strategis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 yang dicanangkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Bahkan Bappenas mematok target yang lebih tinggi dari yang ditentukan Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Dwi Marhen Yono mengatakan, jika target yang ditetapkan tersebut tak lepas dari kinerja sektor pariwisata yang mampu menjadi tumpuan ekonomi ketika sektor lainnya mengalami penurunan. Bahkan diyakini, parwisata dan ekonomi kreatif mampu menjadi penyelamat perekonomian Indonesia dari jurang resesi yang kini telah terjadi di beberapa negara.

“Jadi dari arahan bapak presiden, tahun ini resesi ekonomi global luar biasa, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang bisa menyelamatkannya. Untuk target pariwisata (nasional) tahun kemarin (2022), mobilitas wisatawan tembus diangka 734 juta, itu menurut BPS, tahun ini targetnya dinaikan menjadi 1,4 miliar mobilitas atau pergerakan,” beber Dwi.

Baca berita terkait lainnya: Hetifah Dorong Pariwisata dan Peradaban Baru IKN

Targetkan 9,6 Juta Pergerakan Wisatawan

Peningkatan target pergerakan wisatawan yang mencapai dua kali lipat ini pun turut berimbas pada capaian pariwisata di Benua Etam yang harus dipenuhi tahun ini. Ditargetkan Kaltim mampu menarik minat wisatawan hingga 9,6 juta pergerakan. Jauh lebih tinggi dari target yang ditetapkan oleh Dispar Kaltim, berkisar 6-8 juta pergerakan wisatawan.

“Jadi bukan jumlah kunjungan orang atau wisatawan targetnya, tetapi pergerakan orang. Jadi harus keluar dari kabupaten/kota di Kaltim. Semisal dari Balikpapan ke Samarinda atau ke Kutai Timur dan Berau. Jadi pergerakan itu yang dihitung,” terangnya.

Menurut Dwi, jika target yang dipatok untuk pariwisata Kaltim mampu tercapai, maka terjadi perputaran uang sebesar Rp23 trilun. Perputaran tersebut, berasal dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini disebut akan menimbulkan efek berganda ke industri pendukung lainnya. Diantaranya, transportasi, penginapan, kuliner hingga UMKM yang memproduksi cindera mata.

“Kalau dari APBN yang Rp3 ribu triliun itu saja jika sudah cair semua roda ekonomi sudah berputar. Apalagi jika ada tambahan dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Saya yakin Kaltim bisa mencapai target itu, intinya kaltim akan sangat seksi karena ada destinasi baru, yaitu titik nol IKN Nusantara. Saya sendiri saja belum pernah ke situ,” tutupnya.

Baca berita terkait lainnya: Pelaku Parekraf Didorong Masuk Pasar Modal

Dinas Pariwisata Kaltim Keluhkan Infrastruktur

Sementara itu, Kepala Dispar Kaltim Ahmad Herwansyah mengatakan, jika target yang ditetapkan Bappenas memang jauh lebih tinggi dari target yang ditetapkan pihaknya. Bahkan untuk mencapai target sebanyak 9,6 juta pergerakan akan sulit dikakukan.

Sebab, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Diantaranya kelayakan infratruktur, seperti jalan penghubung yang memadai, hingga akses penerbangan menuju destinasi wisata di Benua Etam.

“Memang dalam pengembangan pariwisata di Kaltim itu kan sangat luas, jadi infrastruktru itu yang juga jadi kendala. Flight (penerbangan) juga harus ditambah, karena memang akses menuju destinasi itu yang jadi penghalang,” sebutnya.

Kendati masih banyak penghalang untuk mencapai target yang ditetapkan Bappenas, Dispar Kaltim akan tetap berupaya menjangkau target tersebut. Setidaknya mampu melebihi target yang ditetapkan pihaknya sendiri.

“Kami tentu mengembangkan destinasinya, pemasaran hingga pelatihannya. Tapi untuk akses menuju destinasi wisata itu harus dibenahi juga. Untuk Bappenas kami juga meminta kalau bisa diberikan bantuan dak fisiknya. karena infrastruktur itu penting. Makanya jika memang Bappernas mematok 9,6 juta, ya kami minta juga bantuannya. Harus melihat juga kondisi infrastruktur di bawahnya,” tutupnya. (DYS/RTA)

 

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Baca berita terkait lainnya: Berwisata Sambil Menambah Ilmu di Kampung Ketupat Samarinda

Exit mobile version