Menjelang Ramadhan 1445 Hijriah, Warga Ramai Lakukan Ziarah Makam yang Merupakan Tradisi Turun-Temurun

Suasana Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Abul Hasan Samarinda (Foto: SIko/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Ziarah makam saat memasuki Bulan Suci Ramadhan, merupakan tradisi yang sudah turun-temurun dilakukan umat Islam. Begitu juga dengan warga Kota Samarinda, yang beramai-ramai berziarah ke pemakaman di berbagai lokasi untuk berziarah ke makam keluarga mereka.

Secara etimologis, kata ziarah berasal dari bahasa Arab, yaitu ziyarah yang merupakan kata dari isim masdar yang berarti berkunjung, mengunjungi atau mendatangi. Sehingga ziarah ini menjadi tradisi setiap memasuki bulan suci Ramadhan, warga akan selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke makam keluarga mereka.

Salah satu peziarah, Indah Purnamasari (21) mengaku setiap tahun selalu rajin untuk berziarah ke makam kakek dan neneknya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Abul Hasan yang merupakan kuburan yang paling tua di Kota Samarinda.

“Saya setiap tahun melakukan ziarah ke makam nenek dan kakek saya yang telah lama meninggal dan di kuburkan di TPU Jalan Abul Hasan ini,” jelasnya.

Selain berziarah, Indah juga mengingatkan kepada warga yang berziarah ke TPU di Jalan Abul Hasan agar tetap selalu menjaga kebersihan.

“Saya juga selalu mengingatkan kepada warga yang berziarah agar tetap menjaga kebersihan di makam, jangan membuang sampah sembarangan,” tutupnya.

Sementara itu, pada masa awal Islam, Rasulullah SAW melarang umat Islam untuk melaksanakan ziarah kubur. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga akidah umat Islam di mana pada saat itu Rasulullah SAW merasa khawatir jika ziarah kubur diperbolehkan, maka umat Islam yang masih lemah akidahnya akan percaya dan menjadi penyembah kuburan.

Setelah akidah umat Islam kuat dan tidak ada kekhawatiran untuk berbuat syirik, maka Rasululah SAW membolehkan para sahabatnya untuk berziarah kubur, karena ziarah kubur itu akan membantu orang yang hidup untuk selalu mengingat pada kematian dan memotivasi untuk bersemangat dalam beribadah.

“Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian,” (HR. Muslim).

Rasulullah tak hanya memerintahkan ziarah kubur, namun juga menjelaskan manfaat-manfaat dalam melaksanakan ziarah kubur.

“Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah),” tulis Hadits Riwayat Hakim. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id