Kaltim, Kaltimetam.id – Gelombang suara kritis menggema di halaman Balai Kota Samarinda, Selasa (3/6/2025), saat puluhan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Samarinda turun ke jalan. Mereka datang bukan tanpa alasan, melainkan untuk mengevaluasi perjalanan 100 hari kinerja Wali Kota Samarinda yang dinilai belum menjawab kebutuhan mendesak warga.
Aksi dimulai dengan orasi lantang yang disampaikan oleh Naufal Banu, salah satu koordinator lapangan. Ia menegaskan bahwa aksi tersebut merupakan wujud kontrol publik terhadap janji politik kepala daerah.
“Ini bukan sekadar unjuk rasa, tapi panggilan nurani kami untuk menagih realisasi kerja nyata dari Wali Kota. Sudah 103 hari berlalu, namun banyak masalah krusial belum tersentuh secara serius,” ujar di lokasi aksi.
Isu utama yang menjadi sorotan massa adalah krisis banjir yang semakin menyulitkan kehidupan masyarakat, terutama di sektor ekonomi. Menurut mereka, Pemerintah Kota dinilai gagal memberikan solusi struktural atas permasalahan ini.
“Setiap kali hujan turun, adik-adik kami tak bisa sekolah, orang tua kami kehilangan mata pencaharian. Belum lagi bencana longsor yang dalam sebulan ini merenggut lima korban jiwa,” lanjutnya.
Tak berhenti di situ, massa juga menyinggung naiknya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang disebut tak mendapat perhatian serius. Di sisi lain, janji politik ‘Samarinda Bebas Tambang 2026’ dianggap hanya sebatas jargon.
“Fakta di lapangan berbeda. Saat ini masih ada 24 izin tambang yang aktif di Kota Samarinda. Kami pertanyakan komitmen dan keberpihakan Wali Kota pada masyarakat,” tegasnya.
Suhu aksi sempat memanas saat sejumlah massa mencoba merangsek masuk ke dalam gedung Balai Kota. Ketegangan mulai mereda setelah Asisten II Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, turun langsung menemui mahasiswa.
Di hadapan peserta aksi, Marnabas berjanji akan segera menyampaikan seluruh tuntutan dan kajian yang diserahkan kepada pihaknya.
“Saya pastikan aspirasi ini akan langsung diteruskan ke Wali Kota. Sebagai bukti, nanti akan saya dokumentasikan dan kirimkan,” ujarnya di tengah kerumunan massa.
Meski Wali Kota tak hadir dalam pertemuan tersebut, massa menyatakan akan terus mengawal janji-janji pemerintah agar tak tinggal dalam bentuk narasi semata. (REE)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id







