Kukar Jadi Episentrum Petani Milenial di Kaltim: Generasi Baru Pertanian yang Berbasis Teknologi

Ilustrasi petani milenial di Kukar.

Tenggarong, Kaltimetam.id – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mencatatkan prestasi sebagai pusat regenerasi pertanian di Kalimantan Timur (Kaltim), dengan jumlah petani milenial terbanyak di provinsi ini. Berdasarkan data Sensus Pertanian 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Kukar menyumbang 12.536 petani milenial, atau sekitar 27,5% dari total 45.567 petani muda di seluruh Kaltim.

Prestasi ini menjadikan Kukar sebagai motor penggerak transformasi pertanian modern, dengan generasi muda yang tidak hanya melanjutkan tradisi bertani, tetapi juga membawa perubahan signifikan melalui pemanfaatan teknologi digital.

Para petani milenial di Kukar dikenal inovatif dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Mereka memanfaatkan internet, aplikasi pertanian, hingga alat-alat modern untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani mereka. Dengan pendekatan berbasis teknologi, para petani muda ini mampu mengelola lahan dengan lebih efektif sekaligus memperluas pasar melalui platform digital.

“Kalau dulu petani harus datang pagi-pagi ke pasar, sekarang mereka bisa memasarkan hasil tani secara online. Ini adalah revolusi besar dalam sektor pertanian yang dimotori oleh petani milenial,” ujar Moh. Rifani, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Jumat (1/11/24) kemarin.

Salah satu contoh nyata inovasi petani milenial Kukar adalah Hamzah Al Fauzi, seorang petani muda dari Muara Jawa yang baru-baru ini meraih penghargaan nasional sebagai Pemuda Pelopor di Bidang Pangan. Hamzah memadukan teknologi pertanian modern dengan metode berkelanjutan, yang tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan.

“Kisah sukses Hamzah adalah inspirasi bagi generasi muda lainnya. Kami berharap akan lahir lebih banyak petani seperti dia yang membawa masa depan cerah bagi pertanian Kukar,” tambah Rifani.

Untuk memastikan keberlanjutan regenerasi ini, Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar terus menggalakkan berbagai program pelatihan berbasis teknologi, pengenalan alat pertanian modern, serta fasilitasi akses pasar digital. Langkah ini bertujuan menciptakan ekosistem yang mendukung generasi muda agar semakin tertarik berkarier di dunia pertanian.

“Kami ingin mengubah persepsi lama bahwa bertani itu melelahkan dan tidak menarik. Dengan teknologi, pertanian menjadi lebih efisien dan menjanjikan secara ekonomi,” tegas Rifani.

Dengan dukungan pemerintah daerah dan semangat inovasi para petani milenial, Kukar tidak hanya mempertahankan posisinya sebagai lumbung pangan di Kaltim, tetapi juga menjadi simbol transformasi sektor pertanian yang adaptif terhadap zaman.

“Generasi muda adalah pahlawan pangan masa depan. Dengan kontribusi mereka, kami optimis ketahanan pangan Kukar dan Kaltim akan terus terjaga, bahkan di tengah tantangan global,” tutupnya. (adv/distanakkukar/ady)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id