Kendaraan Warga Rusak Usai Isi BBM, Pertamina Akan Buka Pemeriksaan di Bengkel Resmi

Tim dari PT Pertamina Patra Niaga Kaltim saat laksanakan Rapat Dengar Pendapat yang di adakan DPRD Kaltim. (Foto: Siko/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – PT Pertamina Patra Niaga kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kepercayaan masyarakat. Setelah munculnya sejumlah keluhan dari warga Kalimantan Timur terkait dugaan penurunan kualitas bahan bakar minyak (BBM), yang dituding menyebabkan kerusakan pada mesin kendaraan, Pertamina segera mengambil langkah nyata dengan menyiapkan layanan pemeriksaan kendaraan di bengkel-bengkel resmi.

Langkah ini menjadi bukti bahwa Pertamina tidak hanya fokus pada aspek distribusi energi nasional, tetapi juga pada kepuasan dan keamanan konsumen sebagai prioritas utama.

Dalam beberapa pekan terakhir, keluhan mengenai kerusakan kendaraan bermotor khususnya roda dua mencuat dari sejumlah wilayah di Kalimantan Timur.

Keluhan umumnya berkaitan dengan gejala mesin brebet, kehilangan tenaga, hingga mogok total, tak lama setelah pengisian BBM di beberapa SPBU.

Isu ini bahkan sampai ke meja DPRD Kalimantan Timur, yang kemudian menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak Pertamina untuk membahas keluhan masyarakat secara terbuka.

Region Manager Retail Sales Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga, Addieb Arselan, menyatakan bahwa pihaknya menanggapi masalah ini dengan serius dan sedang menyiapkan solusi konkret.

“Kami anggap semua warga Kalimantan Timur adalah konsumen loyal kami. Sudah puluhan tahun mereka menggunakan produk kami. Maka dari itu, kami akan membuka layanan pemeriksaan kendaraan secara resmi di bengkel-bengkel yang sesuai dengan merek kendaraan masing-masing,” tegasnya, Rabu (09/04/2025).

Pertamina, menurut Addieb, telah melakukan konfirmasi dan komunikasi awal dengan kantor pusat serta beberapa bengkel resmi terkait kemungkinan kerja sama dalam pelaksanaan program ini. Namun, ia meminta masyarakat bersabar karena proses koordinasi masih berlangsung.

“Kami harus pastikan tidak ada miskomunikasi. Kalau belum dilakukan pembicaraan, lalu tim kami tiba-tiba datang ke bengkel, bisa terjadi salah paham. Maka kami fokus dulu pada komunikasi internal dan koordinasi dengan bengkel mitra,” jelasnya.
Pemeriksaan kendaraan ini nantinya akan dilakukan di bengkel resmi sesuai merek kendaraan, sehingga penanganan bisa dilakukan secara akurat dan terstandar.

Pertamina juga telah melakukan investigasi internal terkait dugaan kualitas BBM. Beberapa sampel dari SPBU dan titik distribusi telah diuji, termasuk hingga ke kilang. Hasilnya menunjukkan bahwa BBM berada dalam kondisi “on clean” atau sesuai standar kualitas.

“Sampel BBM yang kami cek sejauh ini menunjukkan kualitas yang baik. Namun, terlepas dari hasil uji tersebut, kami tetap akan bergerak untuk memastikan bahwa konsumen tetap merasa aman dan terlindungi,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah perbaikan kendaraan akibat kerusakan ini akan ditanggung secara gratis oleh Pertamina, Addieb menyampaikan bahwa tahap awal yang akan dilakukan adalah pemeriksaan menyeluruh terhadap kendaraan konsumen.

“Kami akan periksa dulu kendaraannya. Soal perbaikan dan apakah akan ditanggung gratis atau tidak, itu akan kami bicarakan lebih lanjut dengan pihak bengkel,” ungkapnya.
Addieb juga menyampaikan bahwa pihaknya membuka ruang komunikasi dengan konsumen yang lebih dulu memperbaiki kendaraannya secara mandiri. Ia meminta agar masyarakat melapor ke pihak berwenang atau ke saluran resmi Pertamina agar bisa ditindaklanjuti.

Dalam kesempatan yang sama, Addieb juga menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan verifikasi terhadap laporan terkait kendaraan operasional milik lembaga kemanusiaan seperti Palang Merah Indonesia (PMI) yang juga disebut terdampak oleh BBM.

“Kami akan telusuri kasus ini secara langsung. Apabila memang ditemukan indikasi yang mengarah pada BBM, maka tentu kami akan ambil tindakan,” katanya.

Addieb belum memastikan tanggal pasti dimulainya layanan pemeriksaan, namun ia menegaskan bahwa pihaknya menargetkan program ini bisa berjalan secepat mungkin. Durasi program dan mekanisme teknisnya masih akan dibahas bersama tim internal dan mitra bengkel.

“Target kami adalah secepatnya. Soal jangka waktunya, kami akan sesuaikan dengan kesiapan di lapangan. Intinya, kami tidak tinggal diam dan akan ambil langkah nyata,” ucapnya.

Dengan kebijakan ini, Pertamina berharap kepercayaan masyarakat tetap terjaga, serta hubungan jangka panjang antara konsumen dan perusahaan tetap harmonis. Bagi Pertamina, pelayanan tidak berhenti pada distribusi energi, melainkan juga pada kepuasan dan perlindungan konsumen.

“Kami hadir bukan hanya untuk menjual BBM, tapi juga untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Kami terbuka, responsif, dan akan bertanggung jawab terhadap segala masukan. Insyaallah, semua akan kami selesaikan dengan baik,” pungkasnya. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id