Kaltim Perluas Akses Digital Desa Lewat Program Internet Gratis

Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud bersama Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, visit ke beberapa OPD di Launching Program Gratispol (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Kaltim, Kaltimetam.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim), melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), tengah menggencarkan program konektivitas digital di kawasan perdesaan dengan menyediakan layanan internet tanpa biaya bagi masyarakat di 841 desa.

Menurut Bambang Kukilo Argo Suryo, Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Diskominfo Kaltim, inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam memahami dan memanfaatkan teknologi informasi, sekaligus mempercepat pertumbuhan sektor pendidikan dan ekonomi lokal.

“Program ini kami mulai dari pemasangan jaringan internet di kantor desa sebagai titik awal. Setelah itu, fasilitas publik seperti puskesmas, sekolah, dan area terbuka di sekitar desa akan turut dijangkau,” ungkap Bambang, Rabu (23/4/2025).

Diskominfo Kaltim menargetkan penyebaran layanan ini mencakup 840 desa pada tahun 2025, dengan visi jangka panjang untuk memperluas jangkauan hingga 2030. Setiap titik layanan akan dibekali koneksi minimal 20 Mbps, dan ke depannya direncanakan akan ditingkatkan seiring kebutuhan.

Pengelolaan operasional jaringan dilakukan oleh kepala desa setempat, didampingi secara teknis oleh tim dari Diskominfo guna memastikan kelancaran layanan.

Dari sisi pendanaan, Pemprov Kaltim mengalokasikan anggaran tahunan sebesar Rp12 miliar sebagai kebutuhan dasar untuk penyediaan bandwidth di seluruh desa yang menjadi target program.

Dalam pelaksanaannya, pendekatan teknologi yang digunakan akan menyesuaikan dengan kondisi geografis desa masing-masing. Untuk wilayah dengan akses Telkom, koneksi akan dioptimalkan dari jaringan yang sudah tersedia. Sedangkan desa-desa terpencil akan dilayani menggunakan teknologi internet satelit seperti Starlink.

Bambang menekankan bahwa manfaat program ini tidak semata-mata pada aspek digitalisasi, melainkan juga sebagai sarana pemberdayaan masyarakat desa.

“Lewat akses internet yang inklusif, kami berharap warga desa dapat membuka cakrawala baru, memperkuat pendidikan, serta mendongkrak aktivitas ekonomi lokal,” pungkasnya. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id