Dinkes: Saat Ini Kaltim Masih Bebas Cacar Monyet

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jaya Mualimin.

Samarinda, Kaltimetam.id Sampai sekarang, Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi wilayah yang bebas dari ancaman Monkeypox atau cacar monyet. Penyakit ini saat ini, diduga mengancam penderita biseksual di Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jaya Mualimin mengungkapkan bahwa sampai saat ini belum diperolehnya laporan indikasi pasien yang terjangkit penyakit Monkeypox atau cacar monyet di wilayah Kaltim.

“Belum ada laporan. Tapi kita harus tetap meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan jika terdapatnya tanda-tanda cacar monyet ini. Untuk meningkatkan kewaspadaan dini di masyakat,” jelasnya

Diketahui, penyakit cacar monyet ini merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus Monkeypox yang sifatnya ringan. Namun, penularannya sangatlah rentan. Penyakit cacar monyet ini dapat menular melalui kontak langsung dengan orang atau hewan terinfeksi.

“Gejala penyakit cacar monyet ini berlangsung selama 2 – 4 minggu. Bisa juga melalui benda terkontaminasi virus mfox,” katanya.

Sementara itu, apabila ditemukannya penyakit tersebut. Dinkes Kaltim akan segera melakukan pengujian lebih lanjut kepada pasien yang terserang penyakit cacar monyet ini. Dan melakukan penutupan pintu masuk ke Kaltim untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

“Melalui sampel darah untuk dilakukan pemeriksaan. Jika hasilnya negatif, itu mungkin bukan cacar. Namun, jika hasilnya positif, itu adalah tanda bahwa Monkeypox telah masuk ke Kalimantan Timur,” tuturnya.

Dengan maraknya penyakit tersebut. Jaya mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan kepada faskes terdekat. Apabila ditemukannya masyarakat yang terinfeksi penyakit cacar monyet ini.

“Kalau ada terindikasi ada pasien dirawat atau ditemukan sebaiknya dilaporkan ke puskesmas untuk antisipasi. Karena virus kan engga lama,” tegasnya.

Di luar itu, penyakit ini cenderung menyerang kulit dengan bintik-bintik yang mirip cacar namun sedikit lebih lebar. Menurut laporan epidemiologi penyebaran penyakit ini sangat cepat.

“Penyakit ini belum mencapai status pandemi ataupun menyebabkan kematian,” tutupnya. (adv/dinkeskaltim/may)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version