Gizi Buruk Masih Marak, Dinkes Kaltim: Akses Layanan Kesehatan Terbatas

Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin

Samarinda, Kaltimetam.id Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jaya Mualimin mengungkapkan bahwa kasus gizi buruk masih banyak ditemui di masyarakat. Namun, jumlah kasus yang dilaporkan dan yang mendapat perawatan masih rendah.

“Berdasarkan data Dinkes Kaltim, pada tahun lalu tercatat sebanyak 1.277 kasus gizi buruk. Namun, hanya 700 kasus yang mendapat perawatan untuk data pada saat ini masih dalam pendataan,” kata Jaya.

Jaya mengatakan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya balita gizi buruk yang mendapat perawatan. Pertama, terbatasnya akses layanan kesehatan. Masih banyak masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan.

Kedua, belum banyak fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan balita sakit secara integratif sehingga kasus gizi buruk tidak terdeteksi. Ketiga, ketidakmampuan pemberi layanan dalam tata laksana gizi buruk.

“Selain itu, pelaporan yang tidak lengkap serta rendahnya kesadaran keluarga untuk membawa balita gizi buruk ke tempat pelayanan kesehatan,” kata Jaya.

Oleh karena itu, Dinkes Kaltim telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penanganan gizi buruk. Salah satunya dengan meningkatkan akses layanan kesehatan di daerah terpencil.

“Kami juga mendorong fasilitas kesehatan untuk melakukan pelayanan balita sakit secara integratif,” kata Jaya.

Selain itu, Dinkes Kaltim juga memberikan pelatihan kepada pemberi layanan kesehatan tentang tata laksana gizi buruk.

“Kami juga terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memeriksakan balita ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala gizi buruk,” pungkasnya. (adv/dinkeskaltim/may)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version