Baru 10 Sekolah, MBG Samarinda Masih Jalan di Tempat

Tempat Makan buat MBG di Kota Samarinda. (Foto: Siko/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah pusat sebagai bagian dari komitmen peningkatan kesejahteraan siswa melalui intervensi gizi, kini mulai diterapkan di beberapa sekolah di Kota Samarinda.

Meski bertujuan besar untuk menjangkau seluruh siswa di Indonesia, realisasi program ini di Samarinda masih terbilang terbatas. Hingga awal Mei 2025, baru 10 sekolah yang menikmati manfaat program tersebut.

Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Samarinda, Sirajul Amin, menyebutkan bahwa saat ini program MBG masih dalam tahap uji coba dan pengembangan. Daftar sekolah penerima pun masih terbatas pada lembaga yang dianggap siap secara administratif dan infrastruktur.

“MBG telah diterapkan di 10 sekolah, mulai dari jenjang taman kanak-kanak hingga sekolah menengah. Kami masih melakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas dan tantangan implementasinya,” ujarnya.

Adapun sekolah-sekolah yang sudah melaksanakan MBG antara lain SDN 004 Samarinda Utara yang menjadi penerima manfaat terbanyak dengan 510 siswa, TK Bunayya (55 siswa), TK Salsabila (52 siswa), SMP Islam Al Hafizh (121 siswa), MTs Al-Ghazali (10 siswa), SMKN 16 (384 siswa), PPTQ Daarul Falaah (248 siswa), SDN 003 (885 siswa), SMPN 29 (668 siswa), dan MTs Darussalam (72 siswa).

Dari keseluruhan penerima manfaat, SDN 004 menjadi sorotan positif berkat pelaksanaan program yang berjalan lancar dan mendapat sambutan baik dari para siswa dan tenaga pendidik.

Kepala SDN 004 Samarinda Utara, Lilik Hindriastuti, mengatakan bahwa pelaksanaan MBG di sekolahnya telah berjalan selama tiga bulan dan menunjukkan hasil yang memuaskan.

“Proses distribusi makanan dilakukan dengan sangat tertib dan terorganisir. Pengantaran makanan tepat waktu, dan seluruh siswa mendapatkan jatah makan sesuai waktu yang ditentukan yaitu pagi, siang, dan sore,” ujarnya.

Lebih lanjut, Lilik menjelaskan bahwa variasi menu yang disiapkan oleh pihak penyedia sangat membantu meningkatkan minat makan anak-anak. Setiap hari, menu berganti untuk menghindari kebosanan.

“Senin ayam, Selasa telur, Rabu daging, Kamis ikan, dan Jumat kembali ke ayam. Anak-anak sangat senang karena menunya enak dan tidak monoton,” tambahnya.

Dampak positif dari program ini pun sudah mulai terasa. Menurut Lilik, selain kesehatan anak-anak yang lebih terjaga, kehadiran siswa juga meningkat signifikan. Bahkan banyak siswa yang datang lebih awal ke sekolah demi mengikuti jadwal makan pagi.

“Anak-anak jadi lebih semangat belajar. Mereka tahu bahwa di sekolah bukan hanya belajar, tapi juga bisa makan enak dan bergizi. Ini bentuk perhatian negara terhadap masa depan mereka,” pungkasnya. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id