Samarinda, Kaltimetam.id – Setelah melakukan intervensi dalam pengendalian harga beras di pasaran demi mencegah inflasi. Kini, Pemerintah Kota Samarinda menyasar minyak goreng.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda, Marnabas Patiroy mengatakan, pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah taktis untuk menyiasati masalah ekonomi ini. Pemantauan harga dan ketersedian stok pun, menjadi strategi utama dalam mengatasi kenaikan harga bahan pokok.
Marnabas menjelaskan kenaikan harga minyak goreng, terutama merek Minyakita akibat adanya permasalah distribusi. Karena syarat utama penjualan, wajib memiliki label Standar Nasional Indonesia (SNI) yang kini belum banyak dimiliki. Alhasil ketersedian di pasaran kurang merata dan menyebabkan kenaikan harga.
“Terjadinya kelangkaan ini kan karena adanya regulasi yang mengatakan pengusaha tidak boleh lagi mem-packing yang tidak ada SNI (minyak curah),” terang Marnabas kepada Kaltimetam.id, Rabu (22/2/2023).
Baca berita terkait: Harga Minyak Goreng di Atas HET, Disperindagkop Kaltim Akui Pasokan Terlambat
Tugaskan Perumda Tambah Stok Minyak Goreng
Untuk menyiasatinya, Pemkot Samarinda akan menambah stok minyak goreng yang ada melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PT Varia Niaga. Langkah ini menjadi cara untuk mengimbangi besarnya permintaan pasar dan ketersedian stok agar harga dapat kembali normal.
“Pak Wali (Andi Harun) sudah perintahkan agar PT Varia Niaga mulai stok minyak,” ungkapnya.
Pun demikian dalam distribusinya, tetap menggunakan peran perumda yang kini tengah mengurus sertifikasi SNI. Upaya ini untuk menutup lubang jalur distribusi minyak goreng saat ini.
“Jadi ya, mereka (distributor) saat ini rame-rame untuk mengurus SNI-nya. Sementara mengurusnya itu kan lumayan butuh proses dan waktu. Jadi sekarang sambil berproses itu kami yang turun membantu melalui Varia Niaga untuk mengatasi kekosongan saat ini,” jelasnya.
Baca berita terkait: Licinkan Pasokan yang Seret, Stabilkan Harga Minyak Goreng
Keliling Semua Kelurahan untuk Kendalikan Inflasi
Disinggung soal ada tidaknya operasi pasar minyak goreng murah, Marnabas mengatakan jika langkah tersebut bisa saja dilakukan. Namun, langkah itu belum bisa diambil dalam waktu dekat.
Sebab, perlu melihat kondisi pasar yang ada. Selain itu, upaya pengendalian ekonomi juga telah dilakukan melalui mobil inflasi milik Disdag Samarinda yang menyasar setiap kelurahan.
“Tetapi dua minggu sekali, kami akan mendatangi kelurahan-kelurahan, bahkan rencananya akan seminggu sekali menggunakan mobil inflasi, untuk jualan minyak goreng dan beras. Harganya (beras) sama Rp43 ribu juga. Untuk minyak sesuai kata Pak Wali kita ada ambil (stok minyak goreng) dari pabriknya,” beber Marnabas.
Tidak Perlu Panik
Marnabas turut mengimbau agar masyarakat tidak panik dalam menyikapi permasalahan minyak goreng ini. Sebab, jika pun harga minyak goreng kian meroket, pemerintah tentunya tidak akan tinggal diam. Selain itu, cadangan minyak goreng di Kota Tepian saat ini masih sekitar tujuh ribu liter.
“Sekali lagi masyarakat kita tidak boleh panic buying. Jika tidak panic buying saya rasa tidak ada masalah, no problem. Harga di luar itu kan ada minyak yang harganya Rp17 ribu seliter, yang curah itu. Masalahnya curah itu kan dipikirnya (masyarakat) yang langsung ditakar padahal curah dari kami itu sudah dipacking. Minyak curah yang dipacking melalui Varia Niaga, kita sudah ada alatnya. Kita juga tidak ada maslah karena di gudang masih ada 7 ribu liter. Jika memang diperlukan, Pak Wali sudah perintahkan untuk segera (didistribusikan), sampai 500 ribu ton,” tutupnya.
Untuk diketahui, harga minyak goreng di pasaran kini mulai menanjak di tengah menyusutnya peredaran di pasaran. Khususnya untuk minyak goreng kemasan rakyat merek Minyakita.
Harga minyak goreng yang merek dagangnya dimiliki Kementerian Perdagangan (Kemendag) ini diketahui melambung di level Rp16.000. Padahal harga acuannya di pasaran seharusnya berada di bawah Harga Ecer Tertinggi (HET), senilai Rp14 ribu per liter atau Rp15.500 per kilogram. (DAD/RTA)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id
Baca berita terkait: Inflasi di Samarinda Terkendali Melalui Beras Murah