Samarinda, Kaltimetam.id – Harga minyak goreng merangkak naik di Samarinda, jelang Ramadhan 2023. Penyebabnya karena distribusi pasokan yang terlambat, sehingga membuat stok berkurang.
Alhasil, harga pasaran minyak goreng di Kota Tepian kini berkisar di antara Rp16.000 per liter, melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp14.000 per liter.
Baca berita terkait: Harga Minyak Goreng di Atas HET, Disperindagkop Kaltim Akui Pasokan Terlambat
Minyak Goreng Sebagai Subtitusi
Kelangkaan minyak goreng yang terjadi tahun lalu, membuat pemerintah memperhatikan sangat serius, terhadap salah satu kebutuhan bahan pokok ini. Bahkan, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan minyak goreng subsidi yang diberi nama ‘Minyakita’, demi mencegah terjadinya fenomena kelangkaan salah satu bahan utama untuk memasak tersebut.
Minyak goreng dengan kemasan sederhana ini, diharapkan mampu menjadi subtitusi serta penyeimbang di saat minyak goreng yang diproduksi swasta minim pasokan di masyarakat.
Harga Minyak Goreng yang Mulai Naik
Faktanya, Minyakita yang diharapkan tersebut, belum secara menyeluruh beredar di pasaran, bahkan belum mampu menjadi subtitusi minyak goreng kemasan lainnya. Sehingga, harga minyak goreng masih berada di atas HET. Kenyataan ini ditemukan langsung oleh Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga saat melakukan sidak lapangan di Pasar Segiri, Samarinda, Sabtu (18/2/2023) lalu.
Baca berita terkait: Harga Bahan Pokok di Kaltim Relatif Aman, Wamendag: Laporkan Jika Langka!
Meski harga minyak goreng hanya mengalami kenaikan sekitar Rp2.000 per liter di Kota Tepian, namun cukup menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Kota Samarinda. Namun, untuk mengontrol ketersediaan pasokan, dan stabilitas harga tak bisa dilakukan sendiri oleh Pemkot.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun menjelaskan, dari hasil sidak lapangan Wamendag Jerry Sambuaga, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk segera mengambil langkah taktis. Pasalnya, angka inflasi bisa saja melonjak tajam, apabila permasalahan harga minyak goreng tak segera dikontrol. Terlebih menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, ketika konsumsi masyarakat kian meningkat.
Bereskan Persoalan Masalah SNI Minyakita
Orang nomor satu di Pemkot Samarinda itu telah menginstruksikan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PT Varia Niaga untuk mendistribusikan Minyakita dengan harga sesuai aturan pemerintah, yakni mengikuti HET.
Dia menerangkan, izin operasi dan distribusi sudah dipegang oleh Perumda milik Pemkot Samarinda tersebut. Namun, persoalan lainnya yang belum diselesaikan terkait sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) yang tak kunjung terbit, sehingga minyak goreng dengan Minyakita belum dapat diedarkan secara massal di masyarakat.
“Izin operasi (distribusi) kita sudah ada. Tapi ada regulasi dari pusat bahwa kita tidak bisa mengedarkan dalam bentuk packaging jika belum memperoleh sertifikasi SNI (Standar Nasional Indonesia),” kata pria yang akrab disapa AH ini saat ditemui Kaltimetam.id, Selasa (21/2/2023).
Upaya PT Varia Niaga untuk memperoleh label SNI sebagai standarisasi kemasan, lanjut AH, kini sedang berproses. Ditargetkan, bisa segera tercapai sebelum memasuki bulan Ramadhan yang diperkirakan jatuh pada 23 Maret 2023.
“Mudah-mudahan minggu ini selesai. Ini tinggal menghitung hari lagi standarisasi SNI kita akan turun. Dan, Perumda kita, PT Varia Niaga sudah memiliki hak (legalitas) untuk melakukan penjualan, operasi pasar, termasuk packging nantinya yang saat ini sedang berproses,” harap dia.
Tambah Pasokan Melalui Kerja Sama Perumda
AH tururt membeberkan, jika Pemkot Samarinda melalaui PT Varia Niaga, juga telah menjalin kerja sama dengan produsen minyak goreng. Hal ini sebagai langkah dalam menambah stok minyak goreng di Kota Tepian dan cara menekan lonjakan harga yang terjadi.
“Saya sudah perintahkan Dirut PT Varia Niaga untuk mendeposito ke produsen minyak goreng. Ada dua tempat dan tidak usah saya sebutkan saja namanya ya. Mudah-mudahan ini menambah stok kita dan bisa berkontribusi untuk menekan inflasi dan pertumbuhan ekonomi kita. Rencanaya berapa banyaknya akan kami sampaikan nanti pada waktunya. Tapi, Insya Allah dalam distribusinya kita akan perhatikan mapping kebutuhan dan stok di Samarinda,” beber dia.
Bisa Lakukan Operasi Pasar Murah
Tidak menutup kemungkinan, jika nantinya Pemkot Samarinda juga melakukan operasi pasar minyak goreng murah. Serupa dengan operasi pasar beras murah yang dilakukan sejak sepekan lalu. Jika pun diberlakukan operasi pasar, skema yang dijalankan juga tak akan berubah.
“Jika nanti ada operasi pasar minyak goreng murah, maka nanti berlakunya seperti operasi pasar beras. Masyarakat yang suduah mendapatkan (beras murah) bisa kembali dapat (minyak murah) karena beda produknya,” tukasnya. (DAD/RTA)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id
Baca berita terkait kota Samarinda: Stok Beras di Samarinda Aman, Pemerintah Diminta Jangan Panik