Stok Beras di Samarinda Aman, Masyarakat Diminta Jangan Panik

Stok beras di Samarinda dipastikan aman jelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri
Kepala Perum Bulog Samarinda, Maradona Singal (kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Stok beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) Samarinda dipastikan aman jelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri. Meski, sebanyak 120 ton beras telah dibagikan kepada 24.000 kepala keluarga.

Kepala Bulog Samarinda, Maradona Singal mengatakan, stok beras di gudang milik perusahaan umum milik pemerintah itu dipastikan aman hingga tiga bulan ke depan.

“Untuk stok sangat mencukupi. Prediksinya stok kita masih mencukupi sampai tiga bulan ke depan walaupun sudah keluar 120 ton,” ucapnya.

Baca berita terkait: Harga Bahan Pokok di Kaltim Relatif Aman

Stok Beras Aman karena Impor Tahun Lalu

Maradona menerangkan, tercukupinya ketersedian beras ini tak lepas dari langkah pemerintah pusat, terkait impor beras yang dilakukan akhir 2022 lalu. Ketika ketersedian beras lokal masih terkendala masa panen, dan buruknya cuaca dalam distribusi.

“Kalau produksi dalam negeri memang kita masih menunggu masa panen yang diprediksi Maret nanti,” sebutnya

Setidaknya, sebanyak 2.250 ton beras impor dari Thailand didistribusikan ke Kota Tepian. Kuota beras ini menjadi cadangan pangan dalam menghadapi perayaan bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2023. Selain itu, diharapkan dengan banyaknya stok yang ada, lonjakan harga beras bisa ditekan.

“Ada 2.250 ton beras yang masuk untuk Samarinda. Ini merupakan beras impor yang dari Thailand. Kalau untuk tiga bulan ke depan tentu sangat mencukupi,” tutupnya.

Stok Beras di Pasaran Juga Aman

Senada dengan Maradona, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda, Marnabas Patiroy juga mengatakan jika ketersedian beras beras di Kota Tepian masih sangat tercukupi. Termasuk peredarannya di pasaran. Stok ini pun dipastikan masih bisa bertahan jelang Ramadhan dan Idul Fitri.

“Untuk stok beras kita (Samarinda) masih banyak, di pasaran juga masih ada,” sebutnya.

Baca berita terkait: Inflasi di Samarinda Terkendali Melalui Beras Murah

Stok Beras Melimpah, Harga Merangkak Naik

Meskipun ketersedian masih melimpah, harga beras di pasaran beberapa pekan terakhir mengalami peningkatan. Menurut laman pantauan harga Disdag Samarinda, per tanggal 20 Februari, harga beras dolog mencapai Rp 9.950. Sedankan untuk beras bengawan berkisar Rp12.000 hingga Rp13.500 per kilogram.

Menurut Marnabas kenaikan harga yang terjadi bukan akibat menipisnya stok yang ada. Melainkan akibat isu terkait beras kenaikan harga yang berseliweran. Alhasil, permintaan masyarakat kian melonjak akibat adanya fenomena “panic buying”.

”Memang ada isu (kenaikan harga beras) dari nasional. Makanya harga naik. Kita terdampak juga,” sebutnya.

Untuk menyiasatinya, operasi pasar murah menjadi salah satu langkah intervensi yang diambil Pemkot Samarinda. Namun, langkah ini nantinya tidak akan dilakukan secara rutin. Sebab, jika dilakukan secara terus-menerus, menurut Marnabas, bisa menyebabkan deflasi.

“Operasi pasar ini kan tujuannya untuk menekan inflasi yang terjadi juga. Jadi dengan adanya operasi pasar murah, beras ini tersampaikan ke masyarakat. Tapi nanti jika diperlukan operasi pasar lagi, bisa saja nanti dilakukan kembali,” tukasnya. (DAD/RTA)

Dapatkan Informasi Terbaru dan Terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Baca berita terkait Kota Samarinda lainnya: Membedah Sistem Digitalisasi Parkir di Samarinda

Exit mobile version