Samarinda, Kaltimetam.id – Puluhan karyawan aktif dan mantan pegawai Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD) Samarinda menggelar aksi damai menuntut kejelasan pembayaran gaji yang belum mereka terima selama dua hingga tiga bulan terakhir. Aksi ini digelar di halaman rumah sakit pada Senin pagi dan diikuti sekitar 30 orang dari berbagai bagian, termasuk tenaga medis, administrasi, dan staf operasional.
Dalam aksi tersebut, para peserta membawa sejumlah poster berisi kritik tajam terhadap manajemen rumah sakit, seperti “Rumah Sakit Elite, Gaji Syulit”, “Mewah di Luar, Tikus di Dalam”, dan “Masuk Telat Potong Gaji, Giliran Lembur Dibilang Loyalitas”. Aksi ini berlangsung tertib namun penuh dengan kekecewaan dan tuntutan agar hak-hak karyawan segera dipenuhi.
Mantan perawat RSHD yang turut hadir dalam aksi tersebut, Sakura (nama samaran), mengatakan bahwa persoalan keterlambatan gaji bukan baru kali ini terjadi. Menurutnya, masalah tersebut sudah terjadi sejak tahun 2024 dan semakin memburuk di tahun 2025.
“Kami bekerja seperti biasa, tapi gaji kami tidak dibayarkan tepat waktu, bahkan dalam beberapa bulan terakhir tidak dibayarkan sama sekali. Ini jelas melanggar hak kami sebagai pekerja,” ujarnya.
Sakura menjelaskan bahwa sejak April 2024, gaji mulai mengalami keterlambatan pembayaran. Saat itu, rumah sakit disebut sempat melakukan dua kali pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) pada 1 April 2024, yang berdampak pada keterlambatan pembayaran gaji Maret dan April. Gaji Maret 2024 baru dibayarkan pada 6 April, sementara gaji April 2024 diterima pada 17 Mei.
Sejak itu, pola keterlambatan terus berulang, dengan tanggal pembayaran gaji yang tidak konsisten berkisar antara tanggal 27 hingga 30 setiap bulan. Dalam beberapa bulan terakhir, kata Sakura, sebagian besar karyawan bahkan tidak menerima gaji sama sekali.
Di tengah memanasnya isu tunggakan gaji, para karyawan juga dikejutkan dengan kabar pengunduran diri General Manager RSHD, Sulaikah, yang disebut-sebut mundur dari jabatannya per hari ini. Menurut informasi yang diperoleh para karyawan, tanggung jawab terkait permasalahan pembayaran gaji kini beralih ke Dina, selaku Supervisor Keuangan rumah sakit.
“Sejak manajemen berganti, kami belum pernah diajak berdialog atau diberi kejelasan soal kapan gaji akan dibayarkan. Mereka hanya saling lempar tanggung jawab,” kata Sakura.
Meski aksi kali ini hanya diikuti sekitar 30 orang, para pengunjuk rasa menyebut jumlah karyawan yang terdampak jauh lebih besar. Menurut estimasi mereka, ada lebih dari 100 orang baik karyawan aktif maupun yang sudah mengundurkan diri yang belum menerima gaji mereka.
“Kami yang datang ke sini hanya perwakilan. Banyak yang tidak bisa hadir karena masih harus bekerja atau berada di luar kota. Tapi secara total, lebih dari seratus orang belum menerima haknya,” jelasnya.
Beberapa dari mereka mengaku telah mengalami kesulitan ekonomi akibat tunggakan gaji ini. Ada yang menunggak cicilan rumah, kesulitan membayar biaya sekolah anak, hingga terpaksa berutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sebagai tindak lanjut dari aksi tersebut, para karyawan telah menjadwalkan kehadiran dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda pada 7 Mei 2025. Mereka berharap, forum ini dapat menjadi titik terang penyelesaian konflik antara manajemen dan para pekerja.
“Kami ingin ini segera diselesaikan lewat jalur resmi. Karena kalau dibiarkan terus, dampaknya akan semakin besar, bukan hanya bagi kami, tapi juga bagi pelayanan rumah sakit kepada masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen RSHD belum memberikan pernyataan resmi terkait aksi karyawan maupun penyebab keterlambatan pembayaran gaji. Upaya awak media untuk menghubungi pihak rumah sakit juga belum membuahkan hasil.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan keberlanjutan operasional rumah sakit, terutama jika masalah keuangan internal tidak segera diatasi. Rumah sakit yang selama ini dikenal memiliki fasilitas lengkap dan gedung megah, kini justru disorot karena dugaan pelanggaran hak tenaga kerjanya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id