Samarinda, Kaltimetam.id – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, Kepolisian Sektor (Polsek) Samarinda Kota telah mulai mempersiapkan pengamanan dengan serius.
Dalam rangka Pilkada Gubernur (Pilgub) dan Pemilihan Wali Kota (Pilwali), Polsek Samarinda Kota sudah melakukan berbagai persiapan, baik dari sisi personel maupun pemetaan beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang akan dilaksanakan.
“Kami sudah mulai melakukan persiapan sejak jauh hari, baik dari segi personel maupun pemetaan TPS yang akan digunakan. Secara garis besar, kami akan menurunkan 2/3 personel dari kekuatan kami untuk mengamankan jalannya Pilkada ini,” ujar Kapolsek Samarinda Kota, Kompol Tri Satria Firdaus.
Lebih lanjut, Kapolsek Samarinda Kota menegaskan bahwa setiap anggota, terutama Bhabinkamtibmas, yang menjadi ujung tombak di setiap kelurahan, telah mulai menjalankan sistem peringatan dini dan sistem hauling.
“Tujuan kami adalah untuk mendeteksi jika ada hal yang dapat memicu gangguan pelaksanaan Pilkada nanti. Bhabinkamtibmas akan melaporkan dan menindak pencegahan atau menetralisir supaya hal tersebut tidak berkembang menjadi lebih besar,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya tidak ingin Pilkada ini diwarnai oleh kerusuhan yang dapat mengganggu keamanan, terutama yang berkaitan dengan isu SARA. Menurutnya, Pilkada memiliki potensi gesekan yang lebih besar dibandingkan Pemilihan Presiden (Pilpres) karena konteks area yang lebih kecil.
Oleh karena itu, peran Bhabinkamtibmas sangat vital, tetapi semua anggota Polri juga diharapkan untuk aktif memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak terprovokasi oleh berita hoax yang beredar di media sosial atau berita lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Kami berupaya menggandeng tokoh adat, masyarakat, dan agama untuk bersama-sama menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Samarinda, khususnya di Samarinda Kota, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat merusak jalannya Pilkada 2024,” ujarnya.
Sebanyak 2/3 kekuatan personel akan diturunkan sesuai permintaan Polres, sementara 1/3 sisanya akan standby untuk penjagaan, piket, atau menangani hal-hal yang urgent dan emergency.
Terkait titik rawan, Satria juga menyebutkan bahwa titik rawan di wilayah kota saat ini relatif aman. Pada Pilpres sebelumnya, Samarinda Ilir sempat mengalami Pemungutan Suara Ulang (PSU) karena selisih suara, namun saat ini potensi tersebut masih aman.
“Anggota kami terus bekerja melakukan penggalangan kepada masyarakat untuk sama-sama menyukseskan pemilu serentak ini,” tutupnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id