Polemik Pemasangan Barrier Simpang Suryanata-SMC, Masyarakat Langgar Aturan Picu Munculnya Pak Ogah

Munculnya Pak Ogah di Simpang Suryanata-Smc. (Foto: Istimewa)

Samarinda, Kaltimetam.id – Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Perhubungan (Dishub) memasang barrier di kawasan Simpang Suryanata-SMC untuk mengatur lalu lintas selama pengerjaan proyek drainase di area tersebut.

Namun, setelah pemasangan barrier pada September lalu, banyak pengendara yang justru nekat menerobos area proyek, menimbulkan masalah baru dan membuka peluang bagi munculnya “Pak Ogah”.

Meski sudah jelas-jelas ada tanda dan pengaturan lalu lintas, beberapa pengendar baik bus maupun mobil pribadi masih mencoba melewati jalan yang seharusnya ditutup.

Melihat situasi ini, sejumlah Pak Ogah memanfaatkan kesempatan tersebut dengan meminta uang kepada pengendara yang ingin berputar balik dan menerobos jalan pintas menuju Jalan Suryanata. Padahal, usia pengecoran beton proyek drainase tersebut belum cukup kuat untuk dilalui kendaraan berat.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan rekayasa lalu lintas untuk memastikan kelancaran arus kendaraan.

“Pengendara yang datang dari arah Suryanata II dialihkan ke kiri menuju Rumah Sakit SMC agar tidak mengganggu proses pengerjaan proyek drainase,” ujar Manalu.

Ia juga menekankan bahwa aturan tersebut dibuat untuk menjaga keselamatan pengendara.

“Jika beton yang belum matang ini terus dilalui, dikhawatirkan akan rusak dan menghambat proyek. Karena itu, kami memasang barrier di sana dan terus berkoordinasi dengan pihak proyek,” jelasnya.

Namun, Manalu mengakui bahwa penertiban terhadap kehadiran Pak Ogah di lokasi tersebut bukan wewenang Dishub.

“Kami tidak bisa langsung menindak. Untuk itu, koordinasi dengan Satpol PP sangat diperlukan karena ini berkaitan dengan ketertiban umum,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Samarinda, Anis Siswantini, juga mengakui bahwa penertiban terhadap Pak Ogah membutuhkan kerja sama dengan Dishub karena berkaitan dengan pengaturan lalu lintas.

“Kalau tentang Pak Ogah ini beririsan dengan Dishub. Tapi, kalau diajak Kami siap bekerja sama jika memang dibutuhkan, karena ini menyangkut pengaturan lalu lintas dan ketertiban umum,” singkatnya. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id