Samarinda, Kaltimetam.id – Menjelang puncak pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda semakin intensif mempersiapkan segala aspek teknis dan logistik guna memastikan penyelenggaraan pemilu berjalan lancar. Sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda menjadi salah satu daerah kunci dalam gelaran demokrasi ini.
Pada minggu-minggu terakhir sebelum Pilkada, perhatian KPU terfokus pada penyiapan logistik, terutama surat suara. Diperkirakan, ratusan ribu surat suara yang dicetak di Semarang akan tiba di Samarinda dalam pekan ini, antara 25 hingga 27 Oktober 2024.
Surat suara tersebut kemudian akan disimpan dan diproses di Gudang Logistik KPU Samarinda yang terletak di Jl. Ir Sutami, sebelum dilanjutkan ke tahap pelipatan yang akan melibatkan ratusan pekerja dari masyarakat setempat.
Komisioner KPU Samarinda Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Arif Rakhman, menjelaskan bahwa surat suara untuk Pilkada Samarinda telah dicetak dan saat ini dalam perjalanan dari Semarang menuju Samarinda. Setelah tiba, surat suara akan dibawa ke Gudang Logistik KPU Samarinda di Kecamatan Palaran untuk segera diproses lebih lanjut.
“Surat suara dijadwalkan tiba sekitar tanggal 25 hingga 27 Oktober. Setelah tiba, kita akan langsung memulai tahap pelipatan surat suara, yang rencananya akan melibatkan sekitar 200 tenaga kerja dari masyarakat sekitar,” ujar Arif.
Tahap pelipatan surat suara sendiri dijadwalkan berlangsung pada awal November dan diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari. Arif menambahkan bahwa proses ini tidak hanya penting untuk memastikan kesiapan logistik, tetapi juga membantu menggerakkan roda ekonomi masyarakat setempat.
“Kami harap ini juga dapat menjadi bentuk partisipasi masyarakat, sekaligus membantu perputaran ekonomi lokal,” ujarnya.
Selain itu, KPU juga telah menyiapkan surat suara dengan jumlah yang melebihi Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dari total DPT yang berjumlah 612.072 orang, KPU mencetak tambahan sebanyak 27.948 surat suara sebagai cadangan, untuk mengantisipasi kerusakan atau kekurangan selama proses distribusi dan pemungutan suara.
Tak hanya soal logistik, KPU Samarinda juga sedang sibuk mempersiapkan berbagai tahapan teknis lainnya. Salah satu kegiatan penting adalah penyelenggaraan debat publik bagi pasangan calon, yang diharapkan dapat menjadi ajang bagi masyarakat untuk mengetahui lebih jauh visi dan misi yang ditawarkan Andi Harun dan Saefuddin Zuhri dalam melanjutkan pembangunan Kota Samarinda. Meski lawan mereka adalah kolom kosong, debat ini tetap dinilai penting sebagai bentuk pertanggungjawaban publik dari paslon yang ada.
“Kami juga menyiapkan bimbingan teknis (bimtek) untuk para petugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS),” katanya.
Bimtek ini bertujuan untuk memastikan para petugas TPS memahami secara mendalam prosedur pemungutan suara, serta tindakan yang harus diambil dalam berbagai situasi yang mungkin terjadi di lapangan, seperti pemilih yang kehilangan surat suara, atau adanya potensi gangguan keamanan di lokasi TPS.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilu di tingkat akar rumput, memastikan bahwa hak pilih setiap warga Samarinda dapat terlindungi dan dihitung dengan benar.
Terakhir, Arif Rakhman menegaskan bahwa KPU telah berkomitmen untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses Pilkada, dari persiapan hingga perhitungan suara.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap suara dihitung dengan jujur dan adil, serta Pilkada ini bisa menjadi cerminan proses demokrasi yang sehat di Samarinda,” tutupnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id