Penerapan Kurikulum Merdeka Ditargetkan Optimal di Tahun 2024

disdikbud
Sub Koordinator Kurikulum dan Penilaian SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltim, Atik Sulistyowati.

Samarinda, Kaltimetam.id Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menargetkan penerapan Kurikulum Merdeka secara menyeluruh optimal di tahun 2024.

Sub Koordinator Kurikulum dan Penilaian SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltim, Atik Sulistyowati menjelaskan Kurikulum Merdeka akan diterapkan secara menyeluruh di setiap sekolah di berbagai jenjang pendidikan, khususnya pada jenjang SMA pada tahun 2024.

“Kami sudah menargetkan di tahun 2024 semua sekolah SMA sederajat di seluruh Kalimantan Timur diharapkan sudah masuk di Kurikulum Merdeka dan sudah masuk fase F, untuk tahun ini di kelas 11 sudah masuk mandiri berubah,” ujar Atik.

Atik menjabarkan, melalui pemilihan mata pelajaran pilihan pada Tahap F memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakatnya.

Dimana, hal ini juga mendukung kompetensi peserta didik sesuai dengan kebutuhannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

“Sekarang ini sudah tidak ada lagi namanya penjuruan, maka dari itu bedanya dari Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum KTSP 2013 itu, ada pada tidak adanya lagi penjurusan lagi, tapi ada 19 mata pelajaran (Mapel) yang bisa dipilih,” jelasnya.

Diketahui, mata pelajaran pilihan sekarang ada di fase F (Kelas 11 dan 12) yang dimana proses awal bimbingannya dalam memilih ada pada sejak peserta didik di fase F (Kelas 10).

Perlu diketahui, 19 mata pelajara pilihan tersebut yakni Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika Tingkat Lanjut, Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi, Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut, Bahasa Inggris Tingkat Lanjut, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, Bahasa Jepang, Bahasa Prancis, Prakarya dan Kewirausahaan, serta mapel lainnya sesuai dengan sumber daya yang tersedia.

Atik menegaskan, Kurikulum Merdeka itu diberlakukan sebagai upaya memberikan layanan pendidikan yang terbaik serta berpihak kepada peserta didik.

“Dari 19 mata pelajaran yang diajarkan, setidaknya sekolah menyediakan tujuh yang merupakan mata pelajaran pilihan, sehingga kurikulum tersendiri tidak berarti siswa bebas belajar. Mata pelajaran dipilih berdasarkan minat dan bakatnya,” tegas Atik.

Terakhir, ia berharap penerapan Kurikulum Merdeka untuk jenjang SMA ini dapat berjalan dengan lancar serta berjalan sesuai dengan harapan. (SIK/Adv)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version