Pandangan Gen Z Terhadap Politik Antara Skeptisisme dan Harapan Perubahan

Ilustrasi Pemungutan Suara. (Foto: Istimewa)

Samarinda, Kaltimetam.id – Generasi Z, lahir di era perkembangan teknologi dengan banyaknya akses Informasi yang tiada batasnya, kini generasi z menjadi salah satu kelompok yang sangat dinamis dengan dunia perpolitikan. Dengan rentang usia 18-26 tahun, mereka memiliki banyak perspektif yang sangat unik terhadap politik. Generasi z dianggap sebagai kelompok yang sangat skeptis, namun mereka pun juga penuh dengan harapan untuk membawa perubahan.

Berbagai survei menunjukkan bahwa keterlibatan politik Gen Z lebih dipengaruhi oleh isu isu global, seperti perubahan iklim, keadilan sosial, kesetaraan gender, dan kebebasan berekspresi. Banyak pula dari mereka yang lebih peduli dengan substansi kebijakan daripada sekedar partai politik atau figur politik. Hal ini tercermin dari preferensi mereka terhadap gerakan gerakan akar rumput dan aktivis sosial yang telah marak.

Skeptisisme Terhadap Politik Tradisional. Generasi Z cenderung memandang institusi politik dan politisi sebagai entitas yang tidak responsif. Kekecewaan ini mendorong mereka untuk mencari alternatif kontribusi, seperti
terlibat dalam kampanye digital dan aktivisme sosial. Menurut Firah, seorang mahasiswa berusia 20 tahun, “Politik terasa jauh dari kehidupan sehari-hari; banyak janji, sedikit realisasi” (Sumber: Survei Keterlibatan Politik Generasi Z oleh Saiful Mujani Research and Consulting, 2023).

Harapan Perubahan dan Keterlibatan Walaupun skeptis, Generasi Z tetap aktif dalam politik. Banyak di antara mereka yang terlibat dalam pemilihan umum dan gerakan independen. Winny, seorang pemudi yang mendukung calon independen, mengatakan, “Kita harus mendorong politik yang inklusif dan transparan” (Sumber: Laporan Keterlibatan Pemilih Muda oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, 2024).

Peran Teknologi dan Media Sosial Media sosial seperti Instagram, TikTok, dan X menjadi sarana bagi Gen Z untuk menyuarakan pendapat dan memobilisasi gerakan. Menurut penelitian oleh Digital Marketing Institute Indonesia (2023), lebih dari 70% Gen Z menggunakan media sosial untuk mencari informasi politik. Meski bermanfaat, platform ini juga memunculkan tantangan seperti penyebaran misinformasi dan polarisasi. Masa Depan Politik di Tangan Generasi Z Sikap skeptis namun optimis ini menunjukkan bahwa Gen Z memiliki potensi besar untuk memengaruhi masa depan politik Indonesia. Dengan pendekatan pragmatis dan fokus pada fokus pada isu, mereka dapat menjadi penggerak perubahan menuju sistem yang lebih inklusif dan responsif (Sumber: Analisis Tren Politik Muda oleh Universitas Indonesia, 2023).

Meski menghadapi beberapa tantangan, mulai dari misinformasi hingga ketidakpercayaan terhadapat politik tradisional, semangat Gen Z ini pula membawa perubahan yang tetap menyala. Mereka mewakili masa depanyang lebih inklusif, transparan, dan berorientasi pada solusi nyata Di tengah skeptisisme yang Gen Z rasakan, mereka berharap untuk perbaikan dan keterlibatan aktif menunjukkan bahwa politik di Indonesia sedang mengarah pada generasi yang memiliki peran besar dan sangat signifikan. (Affifah Auliya)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id