SENDAWAR, Kaltimetam.id – Memiliki luasan lahan sekitar 8.430 hektare, kampung Muara Beloan Kecamatan Muara Pahu, Kutai Barat dengan beragam potensinya, tentu sayang jika tak berkembang sebagai kampung maju. Mengingat, besarnya potensi pengembangan perikanan di kampung penghasil ikan terbesar di Kubar ini membuat Bupati FX Yapan melirik agar dijadikan sebagai pusat perikanan menuju Ibukota Nusantara (IKN).
Dari total luas kampung tersebut, geofrafis Muara Beloan didominasi sekitar 95 persen kawasan rawa, sisanya puluhan anak sungai dan beberapa danau. Lantas, tak heran jika kawasan ini di juluki sebagai “Kampung Ikan”.
Bupati FX Yapan yang melirik Muara Beloan sebagai pusat perikanan di Bumi Tanaa Purai Ngeriman bukan isapan jempol. Terbukti, selama ini melalui nelayan tangkap menghasilkan belasan ton ikan air tawar setiap bulan. Seperti ikan gabus (haruan), toman, biawan, lele, lais, lepok, baung, dan kendia. Hal ini belum lagi budidaya ikan keramba yang juga berpotensi.
“Kita ingin meniru Provinsi Lampung yang selama ini menyuplai bahan pangan ke DKI Jakarta,” kata Bupati FX Yapan didampingi Asisten 2 Sekkab Kutai Barat Rakhmat, saat menerima Kepala Kampung Muara Beloan, Rudy Suhartono terkait kesiapan pengembangan perikanan di kediaman pribadinya di Kecamatan Barong Tongkok, Kutai Barat, akhir Oktober 2024.
Peluang pangan ini, lanjut Yapan, sudah segera disiapkan sejak 2024 ini. Itu disampaikannya kepada petinggi Muara Beloan Rudy Suhartono. Karena mulai 2024 ini, pemerintah pusat mulai melakukan eksodus pegawai yang akan bertugas di IKN. Dari 38 kementerian/lembaga itu ada sejumlah 179 unit eselon 1 yang ikut pindah.
Untuk diketahui, jumlah ASN yang diperkirakan akan diboyong dalam gelombang pertama kepindahan ini berjumlah 11.916 orang. Pada gelombang kedua, akan ada 29 kementerian/lembaga dengan 91 unit eselon 1 yang dipindahkan. Jumlah ASN yang pindah pada gelombang kedua ini berjumlah 6.774 orang. Sementara pada gelombang 3, ada 59 kementerian/lembaga dengan 378 unit eselon 1 dan ASN berjumlah 14.237 orang yang pindah ke IKN.
“Saya akan meninjau nanti dari realisasi bantuan Pemkab Kutai Barat terhadap pembangunan perikanan di Muara Beloan,” tegas FX Yapan. Khususnya, yang akan menjadi peninjauan adalah pembangunan kolam galian perikanan yang sangat luas layaknya lapangan sepakbola. Estimasi seluas lebar 30 meter an panjang 158 meter dengan kedalaman 3-4 meter.
Tak hanya itu, ia juga akan meninjau sejumlah proyek di Muara Beloan, di antaranya yang dikerjakan kontraktor pelaksana CV. Lembuswana Jaya, di bawah kegiatan Dinas Perikanan Kutai Barat. Demikian pula, realisasi pengadaan Kolam Jaring Apung (KJA) di Muara Beloan. “Saya sangat mendukung pembangunan perikanan di Muara Beloan untuk IKN tersebut,” ucapnya. Bahkan pengembangan perikanan di Muara Beloan, harus menjadi program lanjutan kepada bupati Kutai Barat yang selanjutnya. (MAN/ADV/DISKOMINFO KUBAR)