UMKM  

Joanne Flowery, Usaha Buket Bunga yang Berawal dari Bisnis Rumahan

Samarinda, Kaltimetam.id – Tahun 2017 menjadi awal berdirinya Joanne Flowery, usaha buket bunga yang terlahir dari tangan Corelya Erindah Aristia. Berawal dari Kota Balikpapan, usaha yang dijalani perempuan berusia 28 tahun ini berkembang pesat. Kini, telah merambah ke Kota Samarinda.

Berawal dari keresahan Corelya Erindah Aristia yang ingin membantu perekonomian temannya yang masih duduk di bangku perkuliahan, Joanne Flowery terlahir. Rumah yang terletak di Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Balikpapan Tengah, yang juga tempat tinggal Corel, sapaan akrab Corelya Erindah Aristia, turut difungsikan sebagai tempat usaha buket bunga. Mulai dari perangkaian hingga pemasarannya bermula dari kediamannya.

Awalnya, Corel hanya memasarkan bunga yang dirangkai dari kain flanel. Sasaran pasarnya pun tak muluk-muluk. Hanya mengincar pasar mahasiswa yang kerap memberikan hadiah ke teman kuliahnya ketika akan mencapai gelar sarjana.

“Yah, awalnya memang cuma mau bantu teman mahasiswa, tapi enggak cuma ngasih duit saja, tapi ngasih skill juga. Jadi, kepikiran untuk buka usaha ini, modal awalnya juga nggak gede karena awalnya cuma bunga flannel. Mereka yang mengerjakan dan saya yang ngajarin merangkai dan carikan pasarnya,” kenang Corel.

Meski pesanan bunga kain flanel yang datang ketika menjelang perayaan wisuda mulai berlimpah, Corel tak langsung berpuas dengan pencapaiannya. Perempuan kelahiran Balikpapan, 24 Juni 1994 itu tetap mengasah keterampilannya dalam merangkai bunga segar. Meskipun dirinya sempat kerepotan. Sebab, selain mengelola usaha yang mulai berkembang sambil mengasah keterampilan merangkai bunga segar, dirinya juga masih disibukkan dengan pekerjaan perkantoran di bidang Engineering.

“Yah, memang awalnya nggak ada niat buat usaha, habis selesai kuliah langsung kerja jadi engineer di Balikpapan. Ternyata setelah buka usaha selama dua tahun, mulai stabil dan keasyikan, akhirnya memutuskan untuk resign dari kerjaan,” ucap alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Pasar bunga kain flanel yang mulai redup ketika badai pandemi melanda pada 2020 lalu, membuat Corel memberanikan diri untuk beralih menjual buket bunga segar. Berbekal keterampilannya yang diasah selama dua tahun terakhir, Joanne Flowery akhirnya berfokus pada buket bunga segar. Segmen pun dialihkan, dengan mengincar pasar menengah atas.

“Karena saat pandemi itu kan wisuda semua online, sedangkan yang beli flanel itu kan mahasiswa karena memang lebih murah. Akhirnya, dari situ aku ngincar market yang baru, coba eksplore produk baru. Awalnya memang dari bunga artifisial sampai berkembang ke bunga abadi sampai akhirnya ke bunga segar,” terangnya.

Tak disangka, permintaan buket bunga segar di Kota Minyak, julukan Kota Balikpapan, rupanya lebih dari yang dibayagkan Corel. Ruko di Jalan DI Panjaitan, RT 29, Balikpapan Tengah, menjadi outlet pertama Joanne Flowery pada 2020. Meskipun saat itu dunia usaha terpukul masa pandemi yang mengeharuskan outlet miliknya tutup sementara karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Saat itu baru sewa ruko, tapi kan enggak boleh buka, jadi yah mau nggak mau kerjanya di rumah juga, pesanan juga hanya lewat online. Omzet lumayan menurun. Tapi, saat itu pegawainya baru dua sih, kepikiran juga. Tapi ada positifnya juga sih jadi harus berpikir terus bagaimana biar bisa bertahan,” kenang Corel.

Usaha keras Corel dalam mencari pelanggan di tengah masa pagebluk rupanya membuahkan hasil. Pemasaran melalui dunia maya berhasil mengangkat nama Joanne Flowery. Bahkan permintaan buket bunga juga datang dari Samarinda. Permintaan itu lah yang membawa Joanne Flowery mengembangkan sayap hingga ke Kota Tepian. Ruko di Jalan Danau Toba, Nomor 16, Samarinda Kota menjadi pilihan sebagai rumah kedua Joanne Flowery. Kini, Joanne Flowery juga sudah menyerap hingga 12 tenaga kerja. Enam di Balikpapan dan enam lainnya di Samarinda.

“Waktu itu banyak yang minta untuk buka di Samarinda. Yah, padahal memang aku sendiri sudah tinggal di Samarinda, bareng suami, akhirnya buka lah cabang Samarinda. Ternyata market di sini (Samarinda) jauh lebih besar, yah mungkin karena Ibu Kota Kaltim dan jumlah penduduknya banyak,” ucapnya.

Kini, Joanne Flowery bukan hanya memasarkan bunga segar semata. Pesanan yang datang juga sering meminta lembaran rupiah yang dirangkai seperti buket bunga. Uang yang dirangkai pun terkadang mencapai nilai yang fantastis. Mencapai Rp 50 juta dengan pecahan uang Rp 100 ribu.

“Untuk yang buket uang itu banyak yang pesan, apalagi di Samarinda. Untuk pecahan uangnya tergantung request. Kami juga menyediakan untuk buket bunga lamaran dan wedding, bahkan sebelumnya kami pernah dekor katedral dengan bunga segar saat itu, untuk acara nikahan, tapi hanya altarnya,” kata Corel.

Soal harga, Joanne Flowery mematok harga mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 2 juta, untuk varian bunga segar, abadi dan artificial. Namun, untuk buket bunga, harganya menyesuaikan jumlah pecahan uang yang dirangkai. Setiap 10 lembar pecahan uang, harga jasa merangkai dipatok Rp 180 ribu. Pemesanannya sendiri pun terbilang cukup mudah, cukup melalui gawai. Untuk pemesanan di Kota Tepian, bisa melalui whats’app di 081255551139 dan instragram @joanneflowery_samarinda. Begitu pula untuk Balikpapan, bisa mengirim pesan via whats’app di 081253531685 dan instragram @joanne_flowery.

“Untuk pemesanan juga bisa langsung datang ke outet, bisa langsung request di outlet juga,” tutup Corel. (Dys/Rjp)