Samarinda, Kaltimetam.id – Jembatan Mahakam I resmi ditutup sementara menyusul insiden tabrakan dengan tongkang kayu beberapa waktu lalu.
Keputusan ini diambil setelah pihak berwenang melakukan evaluasi awal dan memutuskan bahwa perlu dilakukan inspeksi mendalam terhadap struktur jembatan guna memastikan keamanannya sebelum kembali digunakan oleh masyarakat.
Penutupan jembatan ini telah diumumkan oleh pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda, yang juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan jalur alternatif, yakni Jembatan Mahakam IV (Kembar).
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, menjelaskan bahwa penutupan Jembatan Mahakam I dilakukan demi keselamatan pengguna jalan. Saat ini, Balai Jembatan Nasional akan segera melakukan audit struktural untuk memastikan kondisi jembatan setelah benturan dengan tongkang kayu.
“Audit akan segera dilakukan dalam waktu dekat, kemungkinan hari Minggu atau Senin. Selama proses ini berlangsung, Jembatan Mahakam I akan ditutup sementara. Langkah ini diambil demi keamanan dan mencegah potensi risiko yang lebih besar,” ujar Hendri pada Jumat (28/02/2025).
Menurutnya, proses audit dan inspeksi ini sangat penting untuk menilai apakah ada kerusakan serius pada struktur jembatan. Jika ditemukan indikasi kerusakan signifikan, maka kemungkinan besar jembatan akan ditutup lebih lama untuk dilakukan perbaikan.
Sebagai jalur pengalihan arus lalu lintas, kendaraan yang biasa melintasi Jembatan Mahakam I kini dialihkan ke Jembatan Mahakam IV. Namun, dampak dari kebijakan ini mulai dirasakan oleh masyarakat dengan meningkatnya volume kendaraan yang menyebabkan kemacetan, terutama pada jam-jam sibuk.
Pantauan di lapangan menunjukkan antrean panjang kendaraan yang mengarah ke Jembatan Mahakam IV, terutama pada pagi dan sore hari. Para pengendara yang sebelumnya terbiasa menggunakan Jembatan Mahakam I kini harus menyesuaikan diri dengan jalur baru, yang menyebabkan perlambatan arus lalu lintas.
Kombes Pol Hendri Umar menegaskan bahwa kepolisian telah mengerahkan personel untuk membantu mengatur lalu lintas dan memastikan bahwa kemacetan yang terjadi dapat diminimalisir.
“Kami sudah menurunkan petugas di beberapa titik untuk mengatur lalu lintas. Meski terjadi kepadatan, kami akan berusaha semaksimal mungkin agar tidak sampai terjadi kemacetan total,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, turut mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintasi jalur alternatif. Ia juga meminta pengendara untuk selalu mengikuti rambu-rambu lalu lintas dan arahan dari petugas di lapangan.
“Pengendara sebaiknya tidak terburu-buru dan tetap waspada selama masa pengalihan arus ini. Selain itu, kami meminta masyarakat untuk menghindari parkir sembarangan di sekitar jalur alternatif agar lalu lintas tetap lancar,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Dishub akan segera menyurati perusahaan otobus agar angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) dapat segera menyesuaikan rute perjalanan mereka. Bus yang biasanya melintasi Jembatan Mahakam I akan dialihkan ke Jembatan Mahulu hingga inspeksi selesai dan jembatan dinyatakan aman untuk digunakan kembali.
“Kami sudah menghubungi beberapa PO bus dan akan segera mengirimkan surat resmi mengenai perubahan rute ini. Dengan begitu, diharapkan bus antarkota tidak lagi menggunakan Jembatan Mahakam IV agar tidak memperparah kepadatan lalu lintas,” tambah Manalu.
Meskipun informasi mengenai penutupan Jembatan Mahakam I sudah diumumkan, masih ada pengendara yang mengaku tidak mengetahui perubahan ini.
Terpisah, seorang pengendara roda dua yang melintas di Jembatan Mahakam IV, Suminah, mengaku bingung dengan perubahan arus lalu lintas yang terjadi.
“Tadi saya kaget karena tiba-tiba macet panjang. Saya tidak tahu kalau Jembatan Mahakam I ditutup. Seharusnya ada rambu-rambu yang lebih jelas atau pengumuman lebih luas biar masyarakat tidak kebingungan,” singkatnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id