Jaga Marwah Pramuka! Ketua Dewan Kehormatan Siap Cabut Sertifikat Pembina Nakal

Dewan Kehormatan Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kota Samarinda, Abdul Kadir. (Foto: Siko/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Gerakan pramuka yang selama ini dikenal sebagai wadah pembinaan karakter, kedisiplinan, dan akhlak mulia bagi generasi muda di Kota Tepian, kini tengah tercoreng oleh kabar tidak sedap.

Seorang oknum pembina pramuka di salah satu sekolah di kawasan Sungai Kunjang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap peserta didik saat kegiatan perkemahan. Ironisnya, kegiatan tersebut ternyata digelar secara ilegal tanpa izin dari kwartir.

Dewan Kehormatan Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kota Samarinda, Abdul Kadir, dengan nada serius menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pernah memberi ruang bagi tindakan yang menodai nama baik gerakan pramuka, terlebih menyangkut kasus moral dan pelecehan terhadap peserta.

“Kalau nanti terbukti, sanksinya jelas berat. Kami bisa cabut sertifikasi kepelatihannya. Ini juga sudah menjadi instruksi Ketua Kwarcab Pak Rusmadi. Kami tidak akan mentolerir perilaku amoral di tubuh pramuka,” tegas Abdul Kadir saat diwawancarai pada Senin (30/06/2025).

Kepada awak media, Abdul Kadir memaparkan temuan awal yang didapat usai melakukan koordinasi dengan Kwartir Ranting (Kwarran) Sungai Kunjang, wilayah asal sekolah tersebut. Menurutnya, kegiatan perkemahan yang menjadi latar dugaan pelecehan itu dilaksanakan tanpa prosedur izin yang semestinya.

“Sabtu malam kemarin saya bertemu langsung dengan Ketua Kwarran Sungai Kunjang. Kami gali informasi, ternyata kegiatan itu tidak ada izin sama sekali. Tidak ada surat pemberitahuan, tidak ada koordinasi ke kwartir. Ini jelas melanggar SOP,” tuturnya.

Padahal, lanjut Abdul Kadir, standar operasional gerakan pramuka telah mengatur secara detail prosedur pelaksanaan kegiatan, termasuk kegiatan bermalam seperti perkemahan. Setiap kegiatan wajib dilengkapi surat izin dari kwartir, jadwal kegiatan yang rinci, serta kehadiran pembina pendamping putra dan putri.

“Semua ini untuk perlindungan peserta didik. Kalau SOP diabaikan, risikonya besar. Apalagi sampai terjadi kasus dugaan pelecehan, siapa yang akan bertanggung jawab kalau bukan pembina dan kwartir?” katanya.

Bagi Abdul Kadir, kasus ini menjadi tamparan keras bagi gerakan pramuka di Samarinda. Ia mengingatkan seluruh jajaran pembina agar tidak hanya mengejar aktivitas semata tanpa memerhatikan aturan. Lebih dari itu, ia menekankan bahwa pramuka sejatinya adalah gerakan pendidikan karakter yang menempatkan akhlak dan moral di atas segalanya.

“Pramuka ini bukan sekadar pakai baju cokelat, nyanyi yel-yel, atau kemah saja. Ini pembinaan akhlak. Kalau kita longgar dalam SOP, lalu terjadi pelecehan, mau ditaruh di mana muka kita di hadapan orang tua peserta? Mau bilang apa ke masyarakat? Jadi ini benar-benar harus jadi pelajaran,” tandasnya.

Terkait langkah lanjut, Dewan Kehormatan Kwarcab memastikan akan melakukan pendalaman dan klarifikasi kepada semua pihak. Saat ini kwartir ranting masih berupaya menghubungi pihak sekolah, keluarga terduga korban, serta oknum pembina pramuka yang dilaporkan.

“Proses penelusuran ini harus cermat dan adil. Kami tidak ingin gegabah. Tapi jika nanti fakta menunjukkan adanya pelanggaran serius, Dewan Kehormatan akan bertindak. Kami punya kewenangan menjatuhkan sanksi berat termasuk pencabutan sertifikasi pembina. Itu supaya ke depan, tidak ada lagi pembina yang berani macam-macam,” jelasnya.

Selain aspek internal organisasi, ia juga membuka kemungkinan kasus ini berlanjut ke ranah pidana jika unsur pelanggaran hukum terpenuhi.

“Kalau ada unsur pidana, tentu akan kita dorong proses hukumnya. Karena ini bukan hanya soal sanksi organisasi, tapi juga soal keadilan untuk korban. Kami tidak akan menghalang-halangi aparat penegak hukum,” ucapnya.

Terakhir, Abdul Kadir memberikan pesan keras kepada seluruh pembina pramuka di Kota Samarinda. Ia meminta agar kasus ini dijadikan pelajaran mahal agar tak terulang kembali.

“Kami imbau kepada semua pembina, tolong jaga diri dan jaga marwah pramuka. Jangan permainkan kepercayaan orang tua yang menitipkan anak-anaknya kepada kita. Karena sekali saja kita biarkan terjadi, maka kerusakan citra pramuka akan sangat sulit diperbaiki,” pungkasnya. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id