Distribusi Bantuan Hingga Malam, DPRD Samarinda Minta Anggaran Difokuskan untuk Banjir

Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Joha Fajal, turun langsung menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak di sejumlah titik rawan banjir, khususnya di kawasan Barito, Kecamatan Loa Janan Ilir.. (Foto: Siko/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Hujan yang melanda wilayah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, kembali menimbulkan dampak serius bagi ribuan warga. Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Joha Fajal, turun langsung menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak di sejumlah titik rawan banjir, khususnya di kawasan Barito, Kecamatan Loa Janan Ilir.

Joha mengatakan bahwa distribusi bantuan dilakukan sejak sore hingga malam hari, dengan menembus wilayah-wilayah terdalam yang masih tergenang air setinggi dada orang dewasa. Ia bersama tim relawan menyalurkan total lebih dari 1.000 paket bantuan, yang terdiri dari nasi bungkus, air mineral, vitamin, obat-obatan, minyak kayu putih, autan, serta lilin.

“Alhamdulillah, distribusi tadi kita salurkan sampai ke pelosok-pelosok dalam di Jalan Barito, Kecamatan Loa Janan Ilir. Tidak hanya makanan, kami juga membawa vitamin, autan, minyak kayu putih, obat batuk, obat flu, serta lilin untuk penerangan malam hari,” ujarnya.

Joha menyampaikan bahwa kelangkaan lilin menjadi tantangan tersendiri dalam penyaluran bantuan tersebut.

“Sepanjang Jalan Loa Janan, kita kekurangan lilin karena memang banyak warga membutuhkannya akibat mati lampu. Di banyak tempat, lilin sudah habis,” ucapnya.

Distribusi bantuan dilakukan secara menyeluruh, mencakup daerah Barito, Perumahan Haji Saleh, hingga tembus ke sejumlah titik terdalam lainnya. Joha dan tim bahkan harus bolak-balik dua kali pada malam hari karena masih banyak warga yang belum mendapatkan makanan.

“Kita menyusuri Barito itu semua, sampai ke wilayah yang sangat dalam. Sore tadi kami masih mendapati genangan setinggi dada orang dewasa. Itu membuat distribusi berjalan lebih lama dan penuh tantangan,” katanya.

Selain menyalurkan bantuan, Joha juga menyampaikan kritik tajam terhadap lambannya penanganan masalah banjir yang terus-menerus terjadi di Samarinda. Ia menegaskan bahwa banjir merupakan masalah nomor satu yang harus menjadi prioritas utama pemerintah kota dan provinsi.

“Harapan kita jelas, fokus dulu ke banjir. Nggak usah dulu bangun ini-itu. Banjir dulu yang diselesaikan. Kalau perlu, sedot full anggaran untuk atasi banjir. Ini masalah utama warga Samarinda. Kita nggak punya gempa, nggak punya gunung meletus, nggak ada bencana alam besar lainnya. Tapi kita punya satu masalah yang luar biasa: banjir,” tegasnya.

Joha menilai bahwa akar dari permasalahan banjir di Samarinda terletak pada buruknya sistem drainase kota. Ia mendesak agar dilakukan pembenahan secara menyeluruh dan menyarankan agar pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur yang mendukung pengendalian banjir.

“Artinya, drainase kita harus dibenahi betul. Ini bukan soal musiman atau tahunan lagi, tapi sudah jadi bencana permanen bagi warga. Pemerintah kota dan provinsi harus benar-benar serius. Vulkan semua anggaran untuk banjir. Jangan setengah hati,” bebernya.

Terakhir, Joha juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga semangat solidaritas di tengah bencana. Ia mengatakan bahwa penyaluran bantuan ini adalah bentuk kepedulian terhadap sesama dan bentuk tanggung jawab sebagai wakil rakyat.

“Ini bukan soal politik, ini soal kemanusiaan. Kita harus hadir di tengah masyarakat saat mereka paling membutuhkan. Dan ke depan, kita akan terus kawal agar penanganan banjir ini tidak hanya sebatas wacana,” tutupnya. (Adv/DPRDSamarinda/SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version