Samarinda, Kaltimetam.id – Dinkes Kaltim akan mempersiapkan pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Instalasi Farmasi pada 2024.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim mengunvkapkan hal ini dilakukan untuk menjamin kualitas dan kuantitas obat dan perbekalan kesehatan yang diperlukan bagi masyarakat.
“Langkah awal yang dilakukan adalah menyiapkan payung hukum pendiriannya,” ungkap Jaya.
Lebih lanjut, Jaya mengatakan ketersediaan vaksin dan obat-obatan di Kaltim masih menjadi permasalahan yang belum teratasi. Hal ini karena belum adanya UPTD Instalasi Farmasi yang mengelola dan mendistribusikan obat dan perbekalan kesehatan di daerah.
“UPTD Instalasi Farmasi merupakan unit yang sangat penting dengan tugas pokok melaksanakan penerimaan, pemeliharaan, pendistribusian, pencatatan, pendataan, pengawasan terkait ketersediaan dan penggunaan obat, vaksin, dan perbekalan kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, penyediaan vaksin dan obat-obatan diurus gudang farmasi milik Dinkes Kaltim. Namun, gudang farmasi hanya melakukan pencatatan dan langsung mendistribusikan ke kabupaten/kota tanpa ada pelacakan maupun pengawasan jika terdapat distribusi obat dan vaksin dari pemerintah pusat.
“Kalau kami menempatkan vaksin dan obat dari pemerintah pusat, juga sifatnya mencatat saja. Kami tidak melakukan analisis dan mengawasi kebutuhan setiap kabupaten/kota, sampai ketika didistribusikan di kabupaten/kota selama kurun satu tahun,” katanya.
Untuk mempersiapkan pembentukan UPTD Instalasi Farmasi, Dinkes Kaltim telah melakukan studi tiru tata laksana ke Provinsi Kalimantan Selatan, pada Oktober 2023.
Jaya berharap dapat menemukan satu percepatan untuk membentuk unit khusus yang mengurusi obat dan vaksin di Kaltim.
“Di sana (Kalimantan Selatan) gudangnya seperti gudang yang sesungguhnya. Jadi luas, ada ruang obat juga. Ada beberapa tim apoteker dan masing-masing mempunyai manajemen,” pungkasnya. (adv/dinkeskaltim/may)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id
