Dinkes Kaltim Dorong Dua Sektor Untuk Cegah Terjadinya Stunting

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, dr Jaya Mualimin.

Samarinda, Kaltimetam.id Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim mendorong dua sektor ini unruk mengambil peran penting dalam pencegahan stunting, baik melalui intervensi gizi spesifik maupun gizi sensitif.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jaya Mualimin mengimbau kepada seluru sektor. Baik, kesehatan dan pertanian untuk bersinergi dalam mencegah stunting.

“Stunting menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Karema dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup seseorang,” kata Jaya

Jaya menjelaskan, intervensi gizi spesifik dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi spesifik bagi kelompok sasaran stunting, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0-23 bulan.

Beberapa contoh intervensi gizi spesifik antara lain pemberian makanan tambahan, suplementasi vitamin dan mineral, dan promosi ASI eksklusif.

Sementara itu, intervensi gizi sensitif dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung terpenuhinya kebutuhan gizi bagi seluruh masyarakat. Beberapa contoh intervensi gizi sensitif antara lain ketersediaan pangan bergizi, akses air bersih dan sanitasi, serta pendidikan gizi.

“Sektor kesehatan dan pertanian dapat bersinergi dalam pelaksanaan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif,” ujar Jaya.

Menurut Jaya, sektor kesehatan dapat memberikan dukungan teknis kepada sektor pertanian dalam penyediaan pangan bergizi. Sektor kesehatan juga dapat memberikan edukasi gizi kepada masyarakat, termasuk kepada petani dan peternak.

Sementara itu, sektor pertanian dapat menyediakan pangan bergizi yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat, terutama masyarakat miskin. Sektor pertanian juga dapat mendorong diversifikasi pangan dan meningkatkan produktivitas pertanian.

“Melalui intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif dengan berbagai program atau kegiatan yang dilakukan di dalamnya dengan melibatkan berbagai kelompok sasaran bisa menjadi upaya percepatan dalam pencegahan kasus stunting di Indonesia,” pungkasnya. (adv/dinkeskaltim/may)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

 

Exit mobile version