Kaltim, Kaltimetam.id – Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Darlis Pattolongi, menyerukan pemanfaatan maksimal program beasiswa pendidikan tinggi GratisPol oleh generasi muda, seiring peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025.
Menurut Darlis, program unggulan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim ini dirancang bukan sekadar subsidi pendidikan, melainkan strategi jangka panjang untuk mendorong peningkatan kualitas SDM dan menekan angka putus kuliah akibat faktor ekonomi.
“GratisPol adalah jalan keluar dari kendala biaya yang selama ini membatasi akses pendidikan tinggi. Ini kesempatan emas yang tak boleh disia-siakan,” ujarnya, Kamis (1/5/2025).
Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap fenomena lulusan SMA yang enggan melanjutkan ke jenjang sarjana, meski sudah tersedia skema pembiayaan pendidikan dari pemerintah. Darlis menegaskan bahwa saat ini tidak ada lagi alasan untuk berhenti belajar, terutama bagi lulusan baru.
“Kita bicara generasi yang akan membangun masa depan daerah ini. Dengan beasiswa yang sudah disiapkan, tanggung jawab beralih ke pribadi masing-masing. Kalau masih tidak kuliah, ya itu pilihan mereka sendiri,” tegas politisi asal PAN tersebut.
Meski begitu, Darlis mengakui bahwa lulusan SMK memiliki kecenderungan untuk langsung bekerja, karena sesuai dengan arah pendidikan vokasi yang dibutuhkan pasar tenaga kerja. Namun untuk lulusan SMA, ia menekankan pentingnya melanjutkan studi ke jenjang S1.
“Pendidikan itu bukan hanya soal gelar, tapi tentang memperluas pilihan hidup. Apalagi SMA tidak dirancang untuk langsung kerja, berbeda dengan SMK,” tambahnya.
Darlis juga menyinggung dampak jangka panjang pendidikan tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat. Ia meyakini bahwa investasi di bidang pendidikan merupakan kunci pemutus mata rantai kemiskinan struktural di Kalimantan Timur.
“Kalau mau Kaltim ini tidak hanya kaya SDA tapi juga unggul SDM, maka pendidikan harus jadi prioritas. GratisPol bisa menjadi tulang punggung perubahan sosial, jika generasi muda betul-betul memanfaatkannya,” jelasnya.
Ia pun mendorong siswa lulusan SMA untuk lebih selektif dalam memilih universitas dan jurusan, dengan mempertimbangkan kebutuhan pembangunan daerah.
“Jangan hanya kuliah demi status, tapi pikirkan kontribusi. Pilih jurusan yang relevan, universitas yang berkualitas. Kita sedang membangun peradaban di Ibu Kota Negara dan Kaltim secara luas,” ucapnya.
“Tidak kuliah di zaman sekarang bukan lagi karena tidak mampu, tapi karena tidak mau. Pemerintah sudah hadir dengan fasilitas, tinggal bagaimana kita menjemputnya,” tutupnya. (REE)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id