BLT UMKM Terdampak Inflasi Ditargetkan Rampung Februari 2023

Kepala Dinas Perindagkop UKM Kaltim Muhammad Sa’dudin. (Dokumentasi Disperindagkop UKM Kaltim)

Samarinda, Kaltimetam.id – Bantuan langsung tunai (BLT) kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) se-Kalimantan Timur akibat terdampak dari inflasi 2022 lalu hingga kini masih disalurkan. Ditargetkan penyalurannya akan rampung pada Februari 2023.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kaltim Muhammad Sa’duddin menjelaskan, BLT itu berasal dari Peraturan Kementerian Keuangan (PMK) No 134/PMK.07/2022 tentang Belanja Wajib dalam rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun Anggaran 2022 yang terbit September 2022 lalu. Diketahui, ada 51.475 pelaku UMKM di 10 kabupaten kota se-Kaltim yang akan menerimanya. Pada Desember 2022 lalu, sekitar 2.000 pelaku UMKM telah menerima bantuan tersebut. Setiap penerima mendapatkan Rp 600.000.

“Memang secara global inflasi ada kenaikan dan ada kelompok masyarakat yang terkena imbasnya. Pelaku UMKM yang terkena imbasnya inilah yang dibantu setelah keluar kebijakan itu. Saat ini masih berproses terus,” kata Sa’dudin.

Sa’dudin menerangkan, Pemprov Kaltim telah mengalokasikan 2 persen dari Dana Transfer Umum (DTU) APBD untuk dibelanjakan dalam bentuk penanganan dampak inflasi dengan total Rp 40 miliar. Disperindagkop mendapatkan porsi paling besar, berjumlah Rp 32 miliar untuk UMKM, yang hingga kini masih disalurkan.

“Waktunya cukup pendek, lebih banyak ke bantuan langsung tunai. Padahal ada 3 sektor yang dapat, yaitu Disperindagkop UKM untuk usaha mikro kecil menengah, para peternak di Dinas Peternakan, dan Dinsos dengan panti sosialnya,” imbuhnya.

Dalam mekanisme penyaluran BLT, dilakukan melalui kerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltimtara tanpa pengenaan biaya apa pun. Desember 2022 lalu, anggaran bantuan tersebut sudah didistribusikan ke BPD Kaltimra melalui rekening perantara. Nantinya, dari rekening perantara tersebut akan ditindaklanjuti untuk disalurkan ke masing-masing rekening penerima. Disperindagkop menargetkan BLT untuk UMKM dapat rampung pada Februari 2023.

“Saat ini uang sudah di transfer ke BPD seluruhnya saat ini mencairkan ke daerah masing-masing. Karena jumlahnya banyak, jadi harus bertahap dan saat ini masih berlangsung. Jadi apa pun yang disalurkan bentuknya dalam virtual account. Penerima nanti mendapatkan ATM dan diundang ke kantor terdekat, setelah diverifikasi kesesuaian nama dan pelaku UMKM baru diberi ATM, dan terserah apakah mau ditabung atau mau diambil,” terangnya.

Untuk diketahui, selain BLT, pemerintah juga menyalurkan peralatan untuk UMKM seperti kuliner dan alat rotan dari pemerintah pusat dalam bentuk Dana Insentif Daerah (DID) ke Pemprov Kaltim. Pengadaan dilakukan pada Desember 2022 dan akan disalurkan ke UMKM terpilih di Kaltim pada Februari 2023. Seluruh bantuan ini diharapkan bisa memperingan beban UMKM dari dampak inflasi. (Dys)