Seno Aji Pilih Hadapi Langsung Massa Aksi Tanpa Perintah Gubernur

Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji saat berdialog dengan massa aksi mahasiswa dalam aksi evaluasi 100 hari pemerintahan di halaman Kantor Gubernur, pada (4/6/2025). (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Kaltim, Kaltimetam.id – Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, kembali menjadi perhatian publik setelah kembali turun langsung menemui massa aksi di depan Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda.

Saat dikonfirmasi, Seno menyebut kehadirannya bukan berdasarkan instruksi Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, melainkan inisiatif pribadi. Ia menilai, demonstrasi mahasiswa maupun kelompok masyarakat perlu ditanggapi secara langsung melalui dialog terbuka.

“Tidak ada perintah khusus dari Pak Gubernur. Saat itu beliau sedang berada di luar daerah dan saya ada di kantor. Saya rasa mahasiswa memang perlu ditemui dan diajak berdiskusi,” kata Seno Aji, Jum’at (27/6/2025).

Sikap terbuka Seno terhadap kritik publik bukan kali ini saja. Setidaknya dua kali dalam masa 100 hari pertama pemerintahan, ia menghadapi langsung massa aksi yang menyampaikan aspirasi.

Aksi pertama terjadi pada 20 Mei, saat ratusan pengemudi ojek dan taksi online dari Aliansi Mitra Kaltim Bersatu (AMKB) melakukan unjuk rasa terkait evaluasi tarif dan regulasi transportasi daring.

Kemudian aksi selanjutnya pada 4 Juni, Seno kembali turun langsung menemui mahasiswa yang menggelar aksi evaluasi 100 hari pemerintahan Rudy-Seno. Dalam aksi tersebut, ia tidak hanya menerima tuntutan, tetapi juga berdiskusi langsung di lapangan bersama mahasiswa.

Aksi tersebut menyoroti berbagai isu seperti pendidikan, lingkungan, tambang ilegal, hingga hak masyarakat adat.

Menurut Seno, menghadapi massa aksi secara langsung merupakan bentuk tanggung jawab moral sebagai pejabat publik.

“Mahasiswa sekarang pikirannya semakin maju. Kalau diajak dialog, kita bisa temukan solusi bersama. Ini bukan soal meredam emosi, tapi membangun ruang komunikasi yang sehat,” ujarnya.

Langkah Seno Aji dinilai sebagai bentuk kepemimpinan terbuka yang jarang dilakukan oleh pejabat publik, terutama saat menghadapi tekanan langsung dari masyarakat. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id