Wujudkan Hewan Sehat dan Masyarakat Sejahtera, DPKH Kaltim Gelar Rakor Kesehatan Hewan

DPKH Kaltim saat menggelar Rapat Koordinasi Kesehatan Hewan se-Kalimantan Timur Tahun 2024 di Hotel Tjokro Balikpapan, pada Rabu (28/8/2024).

Balikpapan, Kaltimetam.id – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur (DPKH Kaltim) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Kesehatan Hewan se-Kalimantan Timur Tahun 2024 di Hotel Tjokro Balikpapan secara Hybrid (Offline dan Online) pada 27-29 Agustus 2024.

Rapat Koordinasi (Rakor) Kesehatan Hewan se Kaltim Tahun 2024 bertemakan “Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergi Multi Sektor untuk Mewujudkan Hewan Sehat Masyarakat Sejahtera” dan bertujuan meningkatkan kolaborasi dan sinergi dalam pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis zoonosa, kesiapsiagaan wabah penyakit zoonosa yang berdampak sosial ekonomi masyarakat serta persiapan pembentukan Tim Koordinasi Daerah Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru di Benua Etam.

Kepala DPKH Kaltim, Fahmi Himawan, S.T., M.T, dalam sambutannya menyampaikan diperlukan kolaborasi dan sinergi lintas sektor dalam Pengendalian dan penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Zoonosis (PHMSZ) karena kesehatan hewan sangat berpengaruh pada kesehatan manusia.

“Pertemuan ini merupakan momentum yang sangat baik dalam menyamakan persepsi, bertukar informasi, mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan sehingga implementasi pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis dan zoonosis di lapangan dapat terintegrasi di wilayah Kaltim,” ucapnya.

6 zoonosis prioritas lintas sektor diantaranya Virus Zoonosis Influenza (Flu Burung dan Flu Babi), Zoonosis Coronavirus (COVID 19 dan MERS), Anthrax, Rabies, Zoonotik Tuberkulosis dan Leptospirosis. Dari 6 penyakit tersebut, Kalimantan Timur sudah tertular Penyakit Flu Burung, Zoonosis Coronavirus, Zoonotik Tuberkulosis, Rabies dan Leptospirosis. Sedangkan penyakit hewan menular strategis yang bukan zoonosis di Kalimantan Timur yaitu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Jembrana, dan African Swine Fever (ASF).

Fahmi menjelaskan beberapa kasus penyakit zoonosis pernah terjadi di Kaltim diantaranya yaitu Rabies, Avian influenza dan Leptospirosis.

“Dalam 3 tahun terakhir, telah dilaporkan kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) sebanyak 6.461 kasus. Periode Januari-Juli 2024 telah dilaporkan sebanyak 2.054 GHPR dengan kasus tertinggi terjadi di Kota Balikpapan dan untuk penyakit Avian Influenza atau Flu Burung di Kalimantan Timur ditemukan Clade Baru 2.3.4.4b, oleh karenanya perlu menjadi perhatian kita bersama,” tegasnya.

Melalui Rakor ini diharapkan nantinya dapat terbentuk Tim Koordinasi Daerah (Tikorda) Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru (PIB) di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, sebagai tindaklanjut Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 400.5.2/1387/SJ tanggal 8 Maret 2023, tentang Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit lnfeksius Baru di Daerah. (*)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id