Samarinda, Kaltimetam.id – Keberadaan sekolah-sekolah baru di Kalimantan Timur ternyata masih banyak bergantung pada tenaga honorer. Di tengah keterbatasan jumlah guru ASN, merekalah yang menjadi ujung tombak proses belajar mengajar di lapangan.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Armin, menegaskan betapa besar kontribusi guru honorer terhadap jalannya pendidikan di daerah.
“Banyak sekolah baru yang masih bergantung pada guru honorer. Jadi, mereka ini sebenarnya kekuatan utama pendidikan kita saat ini,” ujarnya, Senin (18/8/2025).
Meski peran mereka begitu vital, status 178 guru honorer di bawah Disdikbud Kaltim hingga kini belum juga beralih menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Kondisi ini memunculkan keresahan, terutama setelah para tenaga pendidik tersebut beberapa waktu lalu menyampaikan aspirasi melalui aksi demonstrasi.
Armin menyebut, pemerintah daerah sudah berupaya mengakomodasi keluhan tersebut. Namun, ia mengingatkan bahwa kewenangan terkait formasi PPPK sepenuhnya berada di tangan pemerintah pusat.
“Kebijakan pengangkatan guru itu ada di pemerintah pusat. Kami di daerah hanya bisa mengusulkan agar mereka bisa diakomodir,” jelasnya.
Sementara itu, aturan Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang tidak lagi memperbolehkan perekrutan honorer baru juga menjadi tantangan tersendiri.
Meski begitu, Pemprov Kaltim menegaskan akan terus memperjuangkan kepastian status bagi para tenaga pendidik non-PNS itu.
“Kalau persoalan status ini bisa diselesaikan, dampaknya sangat besar untuk kualitas pendidikan kita. Karena kebutuhan guru itu nyata dan harus segera dijawab,” tegas Armin. (REE)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id