Kutai Kartanegara, Kaltimetam.id – Ketika sebagian orang pada usia awal 20-an masih mencari arah hidup dan mengukur langkah, Akhmed Reza Fachlevi justru telah menjadi anggota DPRD Samarinda pada usia yang sangat muda, tepatnya 22 tahun.
Reza Pachlevi lahir di Samarinda pada 26 November 1990. Ia terlahir dari ayah yang merupakan seorang birokrat dan ibu sebagai pegawai negeri sipil. Ayahnya diamanahi jabatan sekretaris Camat Muara Jawa, Camat Marangkayu dan Camat Tenggarong.
Masa kecilnya, ia habiskan di Muara Jawa dan dibesarkan di Desa Muara Ilir menjadi bagian penting dari pembentukan karakter Reza.
Reza mengikuti sang ayah yang berpindah-pindah karena tuntutan tugas. Tidak hanya beradaptasi dengan perubahan lingkungan, Reza juga memiliki ketertarikan pada kegiatan keagamaan. Sejak belia, ia aktif mengikuti kegiatan maulid habsy dan bahkan tampil di TVRI sebagai pemain hadrah, mendapatkan bayaran sebesar Rp 100 ribu. Aktivitas ini tidak hanya menjadi hobi semata, tetapi juga menjadi bagian dari upaya Reza untuk menimba nilai-nilai agama dan mendapatkan berkah.
Pendidikan dan Profesionalisme di Dunia Kerja:
Reza menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD 005 Marangkayu, kemudian melanjutkan ke SMP Samarinda dan SMAN 1 Samarinda. Setelah lulus dari SMA, langkahnya mengarah pada dunia kerja.
Reza memulai karirnya di salah satu perusahaan tambang, meskipun dengan upah yang terbilang rendah, hanya Rp 900 ribu per bulan. Meski demikian, tekadnya untuk menjalani profesi ini dengan tekun tidak pernah goyah.
“Saya dulu bercita-cita inginnya sebagai PNS, namun tidak memenuhi syarat makanya tidak lolos,” jelasnya, Jumat (19/1/24).
Awalnya bermimpi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Reza harus menghadapi kenyataan bahwa tidak memenuhi syarat untuk lolos. Namun, pada tahun 2013, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas 17 Agustus Samarinda. Selama menjalani pendidikan tinggi, ia juga terlibat dalam bisnis otomotif jual beli mobil bekas.
Kemampuan bahasa Inggris dan Arabnya yang tergolong fasih juga mendorong dia untuk menjadi tour leader travel haji dan umrah di Kaltim.
Karier Politik :
Meskipun awalnya tidak memiliki pengalaman politik, Reza memutuskan untuk terlibat di dunia ini pada tahun 2013. Dukungan dari mantan Wali Kota Samarinda, Haji Achmad Amin, membawa Reza menjadi wakil rakyat di DPRD Samarinda dari Dapil Samarinda Utara dengan meraih 4.500 suara.
Menurutnya, politik merupakan sarana untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
“Duduk di DPR akan menentukan pembangunan daerah kita ke depannya dan bagaimana juga kita berbuat dan mengabdi kepada masyarakat dan juga kita berbuat kepada daerah kita,” jelasnya.
Di DPRD Samarinda, Reza tidak hanya sekadar mencatatkan namanya, tetapi juga giat memperjuangkan aspirasi masyarakat. Keraguan atas usianya yang muda perlahan terkikis oleh kegigihannya dalam mewujudkan harapan warganya.
Setelah lima tahun di DPRD Samarinda, Reza tidak berhenti di situ. Ia melangkah lebih jauh dengan mencalonkan diri untuk DPRD Kaltim di Dapil Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Meski awalnya merasa ragu, dukungan dari sang ayah menguatkan langkahnya. Perjuangan panjangnya berbuah hasil. Di usianya yang ke-27 tahun ia duduk sebagai Anggota DPRD Kaltim. Praktis, Reza merupakan salah satu wakil rakyat termuda di Gedung Karang Paci.
Selama mewakili masyarakat Kukar di DPRD Kaltim, ia juga getol memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat di Dapilnya.
Di DPRD Kaltim ia diamanahi jabatan sebagai Ketua Komisi IV, sebuah komisi yang membidangi ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, pengetahuan dan teknologi, kepemudaan dan olahraga, agama, kebudayaan, kesejahteraan sosial, keluarga berencana, pemberdayaan dan peranan wanita, transmigrasi, museum, cagar budaya dan kepariwisataan.
Di komisi inilah Reza dan timnya berusaha mengabdikan seluruh waktu dan tenaga mereka untuk memajukan pendidikan dan kesehatan di Provinsi Kaltim.
Tokoh Inspiratif :
Reza mencantumkan beberapa tokoh inspiratif dalam perjalanan hidup dan karier politiknya. Salah satunya adalah Prabowo Subianto, yang ia lihat sebagai pribadi yang tegas dan memiliki semangat tinggi untuk mengabdikan diri demi kemajuan Indonesia. Nilai-nilai perjuangan yang dimiliki orang nomor satu di Partai Gerindra tersebut menjadi landasan bagi Reza dalam berpolitik.
Selain Prabowo, ia juga mantan Bupati Kukar, Syaukani Hasan Rais, yang dianggapnya sebagai tokoh berjasa dalam memperjuangkan otonomi dan kesejahteraan masyarakat Kukar.
Reza juga mengidolakan Rita Widyasari anak dari Syaukani, yang dinilainya telah berperan dalam memajukan pendidikan dan kesehatan.
Berikutnya, Wali Kota Samarinda, Andi Harun tidak hanya menjadi figur politik yang dihormati oleh Reza, tetapi juga menjadi mentor dan pembimbingnya.
Hingga saat ini dia bersama Andi Harun kerap berdiskusi tentang cara melayani masyarakat sehingga bisa terus berkhidmat untuk pembangunan Provinsi Kaltim.
Selain mereka, ayahnya merupakan sosok inspiratif yang telah mendidiknya. Sang ayah tak hanya berperan sebagai kepala keluarga, tetapi juga memberikan teladan tentang kehidupan, bersosialisasi, akrab dengan masyarakat, serta mendengarkan keluh kesah mereka.
Sang ayah menjadi pendorong utama bagi Reza untuk tetap bersatu dengan masyarakat tanpa memandang latar belakang sosial, suku, agama, atau golongan. Dukungan sepenuh hati dari ayahnya juga menjadi kekuatan tersendiri bagi Reza, terutama ketika banyak yang meragukan kemampuannya dalam berkiprah di dunia politik.
Tak hanya aktif sebagai wakil rakyat, Reza juga secara rutin berinteraksi dengan alim ulama. Keberadaan mereka dalam majelis tidak hanya menjadi tradisi, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian dan penyebaran solawat kepada Nabi dan keluarganya.
Reza juga mengucapkan terima kasih kepada guru, kiai, dan alim ulama seperti Muhammad Zofarudin (Guru Udin) dan Habib Lutfi bin Yahya dari Pekalongan. Mereka sering memberikan doa agar Reza dapat menjadi pemimpin yang amanah dan mampu meningkatkan harkat serta martabat anggota majelis.
Dengan demikian, Reza menitipkan pesan yang menggambarkan nilai-nilai yang ditanamkan oleh ayahnya.
“Jangan pernah merasa pintar, tapi pintarlah merasa. Artinya, kita tidak boleh merasa pintar dan puas dengan pencapaian kita,” ucapnya.
Sebagai politisi Gerindra, Reza memberikan pesan inspiratif kepada generasi muda untuk tidak takut terlibat dalam dunia politik. Baginya, politik adalah sarana untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, dan dengan bersinergi, para pemuda dapat berkontribusi dalam membangun Kota Tepian, Kaltim. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id