Samarinda, Kaltimetam.id – Sejumlah wali murid di SD 003 Samarinda melakukan aksi protes pada Kamis pagi (16/01/2025) di halaman sekolah yang terletak di Jalan Slamet Riyadi, Gang 6, Kecamatan Sungai Kunjang.
Mereka mengungkapkan kekecewaan atas kebijakan yang diterapkan oleh kepala sekolah, dengan menuntut agar kepala sekolah segera diganti.
Aksi ini melibatkan pemasangan spanduk besar di pagar pintu masuk utama sekolah sebagai bentuk ekspresi ketidakpuasan mereka terhadap gaya kepemimpinan dan kebijakan yang dinilai merugikan pendidikan anak-anak mereka.
Protes ini dilakukan setelah serangkaian keluhan dari wali murid yang merasa tidak puas dengan situasi pendidikan di sekolah tersebut. Menurut mereka, banyak kebijakan yang merugikan proses belajar mengajar, termasuk pemecatan sejumlah guru honorer yang sebelumnya telah mengajar dengan baik di sekolah.
Salah satu perwakilan Orang Tua Siswa, Bungalia (34) menyatakan bahwa masalah utama yang mereka hadapi adalah sikap kepala sekolah yang dianggap kasar dalam menangani masalah, terutama dalam berinteraksi dengan siswa. Banyak wali murid yang merasa bahwa kepala sekolah memberikan perlakuan tidak pantas terhadap anak-anak mereka, yang tidak sesuai dengan semangat pendidikan yang seharusnya menjadi dasar utama di sekolah.
“Gaya kepemimpinan yang terlalu kasar ini membuat banyak siswa merasa tertekan dan takut untuk belajar. Kami sudah berusaha untuk menyampaikan keluhan ini ke Dinas Pendidikan, namun hanya disuruh sabar dan menunggu beberapa bulan lagi. Tidak ada tindak lanjut yang konkret,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa masalah semakin memburuk dengan kebijakan kepala sekolah yang memecat sejumlah guru honorer tanpa pengganti yang memadai.
“Sekolah ini kekurangan guru, namun setelah pemecatan itu, tidak ada pengganti yang memiliki kualifikasi mengajar. Bahkan, seorang petugas perpustakaan disuruh mengajar di kelas. Ini jelas merugikan pendidikan anak-anak kami,” katanya.
Di tengah aksi protes, suasana menjadi emosional ketika seorang perempuan berhijab tiba-tiba datang dan disambut histeris oleh para siswa yang sedang beristirahat.
Perempuan tersebut ternyata adalah Ayu (32), salah satu guru honorer yang diberhentikan oleh kepala sekolah.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya telah lama mengabdi sebagai guru honorer di sekolah tersebut sebelum akhirnya diberhentikan tanpa alasan yang jelas.
“Saya hanya ingin melihat siswa-siswa saya. Saya diberhentikan, begitu juga dua guru lainnya. Tapi kedatangan saya ke sini bukan untuk mencari siapa yang salah, hanya untuk mendukung anak-anak,” ujarnya singkat.
Upaya media untuk mendapatkan tanggapan langsung dari kepala sekolah, Nurul Afriani, tidak membuahkan hasil. Seusai audiensi, keberadaan kepala sekolah tidak diketahui, dan beberapa tenaga pendidik di sekolah juga enggan memberikan komentar terkait aksi protes ini.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin sudah mengetahui permasalahan tersebut. Saat ini, pihaknya masih melakukan pendalaman kasus tersebut.
“Untuk proses belajar mengajar masih tetap berlanjut dengan lancar, saat ini Kepala Sekolah SD tersebut dalam tahap pemeriksaan dari tim Disdikbud Samarinda,” singkatnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id