Pembukaan Jalan MT Haryono Balikpapan Molor, DPRD Minta DPU Harus Tegas

Pekerjaan proyek pengendali banjir DAS Ampal yang menutup seluruh Jalan MT Haryono Balikpapan depan Global Sport Center.
Kondisi terkini proyek di Jalan MT Haryono Balikpapan, tepatnya di depan Global Sport Center pada Selasa (14/2/2023). (Kaltimetam.id)

Balikpapan, Kaltimetam.id – Pengerjaan proyek pengendali banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal di Jalan MT Haryono Balikpapan tak kunjung rampung. Akibatnya, pembukaan jalan yang berada di depan Global Sport Center Balikpapan yang dijadwalkan pada 12 Februari 2023 tertunda.

Menanggapi persoalan ini, Menanggapi hal ini, Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Syukri Wahid mengatakan, mundurnya jadwal pembukaan Jalan MT Haryono ini sudah kesekian kalinya. Hal ini membuktikan kinerja kontraktor proyek pembangunan DAS Ampal, yakni PT Fahreza tidak sesuai komitmen yang telah disepakati.

”Ini kan sudah kesekian kali yah, Komisi III  memberikan catatan ke Pemkot. Cobalah kontaktor ini komitmen  dengan jadwal dan komitmen dengan tahapan-tahapannya,” ujanya saat diwawancara, Selasa (14/2/2023).

Penutupan Jalan MT Haryono Bikin Sekolah dan Aktivitas Ekonomi Terganggu

Dengan ditutupnya akses jalan tersebut, yang terganggu bukan hanya satu pihak saja. Bahkan menurutnya, aktivitas ekonomi dan kegiatan pendidikan sekolah yang berada di sekitar proyek pembangunan juga ikut terganggu.

“Aktivitas ekonomi kita yang ada di jalan penghubung itukan jadi  terganggu sekali. Bahkan tiga sekolah yang ada sekitaran situ belajar online akibat penutupan jalan ini,” bebernya.

Cuaca Bukan Alasan Pekerjaan Jadi Molor

Oleh karena itu, dia menegaskan kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, agar segera megavaluasi kontraktor, yakni PT Fahreza. Pasalnya, alasan cuaca yang kerap digunakan sehingga pekerjaan proyek jadi molor, menurut Syukri tidak bisa digunakan.

“Jika alasan cuaca, buktinya  proyek lain lancar-lancar saja. Apabila tidak ada teguran keras atau sanksi kembali saya pikir pihak kontraktor seenaknya saja gitu,” jelasya.

Komisi III DPRD Balikpapan, kata dia dijadwalkan segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) proyek pengendali banjir DAS Ampal pada dua titik, yakni Balikpapan Baru dan Jalan MT Haryono. Pasalnya, progres pekerjaan, tidak sesuai dengan komitmen yang telah disampaikan sejak awal.

”Kenyataannya baru satu ruas yang baru diuji lalu lintas, dan gagal juga,” tegas Syukri.

Dinas PU Balikpapan Minta Kontraktor Segera Buka Jalan MT Haryono

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Balikpapan, Rafiuddin kepada awak media dalam rapat di Kantor DPRD Balikpapan, kemarin mengungkapkan telah berkomunikasi dengan pihak kontraktor.

Dia mengatakan, telah berbicara kepada PT Fahreza untuk segera menyelesaikan pekerjaan, dan kembali membuka ruas Jalan MT Haryono yang telah ditutup lebih dari dua pekan.

Pihaknya memberi tenggat hingga 17 Februari 2023, agar kendaraan roda dua bisa melintasi jalan tersebut. Lalu pada 20 Februari, kendaraan roda empat diizinkan untuk melintas. Paling tidak, satu ruas jalan bisa dibuka untuk akses publik.

”Sehingga akses jalan bisa dilewati, akan tetapi pengerjaan tetap berjalan. Artinya agar ada akses jalan untuk di lewati oleh warga Balikpapan,” kata Rafiuddin kepada awak media.

Kesepakatan ini didapatkan berdasarkan pertemuan bersama Asiten I Sekot Balikpapan, dan Wakadirlantas, serta Dishub Balikpapan.

“Kami juga mengupayakan bagaimana caranya merealisasikan komitmen kita ini. Mudah-mudahan cuaca mendukung dan teman teman mendukung anggota di lapangan termasuk material disiapkan,” jelasnya.

Kontraktor Jalan MT Haryono Balikpapan Tidak Diberi Sanksi

Namun, tidak ada sanksi yang diberikan kepada PT Fahreza selaku kontraktor pekerjaan senilai Rp136 miliar, dengan skema multiyears itu. Rafiuddin mengatakan, pihaknya hanya memberikan ultimatum.

“Terkait sanksi, itu nggak ada. Tetapi  yang kita ada semacam ultimatum bahwa mereka memang  tidak bekerja secara profesional,” ujar dia.

Dirinya sebagai Plt Kepada Dinas PU Balikpapan meminta komitmen kepada kontraktor agar menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak, serta komitmen dan kesepakatan. Karena menurutnya, kunci utama penyelesaian pekerjaan pembangunan DAS Ampal di Jalan MT Haryono adalah profesionalitas kontraktor.

Rafiuddin juga memohon maaf kepada warga Balikpapan, karena proyek pengerjaan pengendali banjir DAS Ampal ini membuat aktivitas warga Kota Minyak menjadi terganggu.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi dari PT Fahreza selaku kontraktor pekerjaan proyek multiyears DAS Ampal di Jalan MT Haryono. (RTA)

 

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Baca juga berita lainnya di Kaltimetam.id: Daya Beli Masyarakat Jadi Kunci Pemprov Kaltim Hadapi Resesi Ekonomi

Exit mobile version