Samarinda, Kaltimetam.id – Kapasitas produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim). Hari ini (6/2/2023), bentuk perhatian itu disalurkan melalui pemberian bantuan berupa alat produksi, sesuai sektor usaha yang digeluti para pelaku.
Bantuan alat produksi bagi pelaku UMKM dan IKM Pemprov Kaltim ini disalurkan melaui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Disperindagkop dan UMKM) Kaltim. Bantuan tersebut bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) senilai Rp 10 miliar yang diberikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
“Bantuan ini berasal dari DID yang merupakan reward dari pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kepada Pemprov Kaltim karena termasuk provinsi yang sukses mengendalikan inflasi daerah,” sebut Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi selepas memberikan bantuan alat produksi ke pelaku UMKM dan IKM.
Untuk diketahui, DID merupakan insentif fiskal yang diberikan pemerintah pusat melalui kemenkeu. DID diberikan bagi pemerintah daerah yang mampu mengendalikan inflasi atau lebih rendah dari angka inflasi nasional. Kebijakan itu tertuang dalam Permen PMK Nomor 140/PMK.07/2022 yang berbasis Penghargaan Kinerja Tahun Berjalan Pada Tahun 2022 kepada 125 daerah yang terdiri dari provinsi, kabupaten, dan kota. Hal itu bertujuan untuk memacu Pemerintah daerah agar terus melakukan perbaikan kinerja daerah dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional.
“Untuk itu, dana yang Rp 10 miliar ini disalurkan ke UMKM dan IKM di 10 kabupaten/kota yang ada di Kaltim. Harapannya bantuan alat produksi yang diamanahkan dari pemerintah pusat ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan perekonomian Kaltim khususnya di sektor UMKM dan IKM,” tutup Hadi.
Turut ditambahkan Kepala Disperindagkop dan UMKM Kaltim, M Sa’dudin yang menerangkan bantuan berupa alat produksi itu ditujukan agar pelaku UMKM dan IKM dapat mingkatkan kapasiatas produksinya. Pun demikian untuk kualitas produk yang dihasilkan.
Dari 4000 alat produksi yang disediakan nantinya akan disalurkan ke 704 UKM dan IKM yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Kaltim. Rinciannya, 602 alat produksi untuk UMKM dan 102 lainnya diperuntukan untuk IKM.
“Peralatan ini diadakan sejak Desember lalu. Januari ini baru mulai diserahkan. Minggu lalu sudah ada diserahkan di Balikpapan dan hari ini dikhususkan untuk Samarinda dan Kutai Kartanegara. Untuk IKM itu biasanya dalam bentuk kelompok, kalau di Samarinda itu ada kelompok pengusaha tahu-tempe di Selili, kalau di Kukar ada kelompok pengusaha pengukir kayu yang saat ini juga diberikan bantuan,” terangnya.
Direncanakan penyaluran bantuan alat produksi ini dapat rampung pada Februari mendatang. Disperindagkop dan UMKM Kaltim akan menggandeng pemkab setempat dalam penyaluran bantuan alat produksi ini.
“Kami berharap bisa diselesaikan februari ini. Jadi nanti bantuan ini akan kami serahkan ke pemerintah kabupaten/kota setempat. Untuk pelaku UMKM di Samarinda bisa ambil di Disperindagkop dan UMKM Kaltim di Jalan MT Haryono,” imbuhnya
Sa’dudin menambahkan, jika bantuan lainnya berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk UMKM yang terdampak inflasi 2022 lalu pun hingga kini masih berjalan. Penyalurannya juga ditargetkan bisa selesai pada Februari mendatang.
“Untuk pemprov juga ada bantuannya berupa BLT, memang belum selesai tapi seluruh bantuannya kami sudah serahkan ke Bank BPD Kaltimtara. Saat ini penyalurannya sudah lebih 50 persen dan masih terus berjalan. Kami harapkan dengan rentetan bantuan ini nantinya dapat mendongkrak hasil produksinya juga,” tukasnya. (Dys)