Samarinda, Kaltimetam.id – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Agusriansyah Ridwan, menegaskan pentingnya menjadikan pemikiran dan keteladanan pemuda generasi terdahulu sebagai fondasi dalam membangun peradaban masa kini. Menurutnya, nilai-nilai luhur dari masa lalu masih sangat relevan untuk dijadikan pedoman dalam menjawab tantangan zaman.
Agusriansyah menyampaikan bahwa pembangunan peradaban tidak bisa dilepaskan dari kesinambungan sejarah pemikiran. Oleh karena itu, ia mendorong generasi muda saat ini untuk tidak melupakan warisan intelektual dan spiritual dari pendahulu mereka.
“Kalau kita melupakan pemuda-pemuda terdahulu, baik dalam perspektif keteladanan agama, kebangsaan, filsafat, atau dalam bidang apa pun, maka itu tidak akan menjadi landasan yang kuat,” ungkapnya tegas.
Ia menilai bahwa proses optimalisasi pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan peran pemuda, sangat tergantung pada sejauh mana generasi saat ini mampu memahami, menghargai, dan mengadaptasi nilai-nilai luhur tersebut.
Lebih lanjut, Agusriansyah menyampaikan bahwa tidak semua gagasan masa lalu menjadi usang atau tidak relevan. Sebaliknya, banyak di antaranya yang bisa tetap menjadi inspirasi asalkan disesuaikan dengan konteks kekinian.
“Tidak semua yang dilakukan pemuda-pemuda terdahulu tidak cocok dengan sekarang. Banyak yang masih relevan, hanya perlu disesuaikan,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyuarakan keprihatinannya terhadap orientasi sebagian generasi muda yang terlalu fokus pada pencapaian materi dan kemewahan. Menurutnya, orientasi yang hanya mengejar aspek material dapat menjauhkan pemuda dari dimensi penting lain seperti akhlak, lingkungan hidup, etika, dan spiritualitas.
“Kalau kita bergeser orientasinya hanya soal kemewahan, maka bisa jadi kita melupakan peradaban, lingkungan hidup, akhlak, etika, dan nilai-nilai lainnya,” katanya.
Agusriansyah menggarisbawahi bahwa produktivitas dan akhlak seharusnya berjalan beriringan. Dalam konteks pembangunan yang berkelanjutan, tidak cukup hanya mengedepankan aspek kerja keras dan capaian ekonomi tanpa dibarengi dengan nilai moral dan kesadaran sosial.
“Kita butuh produktivitas, tapi juga butuh akhlak. Jangan sampai yang satu berkembang, yang lain ditinggalkan,” tutupnya. (Adv/DPRDKaltim/SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id