Longsor Terjadi di Gang Nyiur III Samarinda Ulu, Warga Panik Saat Seorang Anak Tertimpa Tanah

Tangkapan layar detik-detik evakuasi seorang anak yang tertimpa tanah longsor. (Foto: Istimewa)

Samarinda, Kaltimetam.id – Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda sejak Rabu siang (22/10/2025) memicu terjadinya tanah longsor di kawasan permukiman padat penduduk di Jalan Wiratama Gang Nyiur III, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu.

Peristiwa tersebut menyebabkan seorang anak mengalami luka-luka setelah tertimpa material tanah dan kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 13.15 WITA, saat hujan deras mengguyur tanpa henti. Tanah di tebing belakang rumah warga tiba-tiba ambruk, membawa serta material batu dan lumpur ke halaman rumah di bawahnya. Suara gemuruh keras terdengar di tengah derasnya hujan, membuat warga sekitar panik dan berhamburan keluar rumah.

Petugas dari Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Kalimantan Timur, Muriono, mengatakan pihaknya langsung menerjunkan tim begitu menerima laporan adanya tanah longsor disertai dugaan korban jiwa.

“Kami menurunkan sekitar delapan personel ke lokasi kejadian di Jalan Wiratama,” ujar Muriono.

“Informasi awal sempat menyebutkan adanya korban jiwa, namun setelah kami lakukan pengecekan, korban dalam kondisi selamat meski harus mendapatkan penanganan medis,” tambahnya.

Muriono menjelaskan bahwa pihaknya langsung berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait untuk mempercepat proses penanganan di lapangan.

“Kami berkoordinasi dengan BPBD Kota Samarinda, Dinas Pemadam Kebakaran, Basarnas, Kepolisian, serta unsur TNI-Polri untuk memastikan lokasi aman dan tidak ada potensi longsor susulan,” tambahnya.

Korban, seorang anak yang kebetulan berada di sekitar lokasi saat kejadian, sempat tertimpa material tanah ringan sebelum akhirnya berhasil dievakuasi oleh warga dan tim relawan.

“Korban langsung dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans milik relawan Satria NASA yang kebetulan paling dekat dengan lokasi,” ucapnya.

Pihaknya juga mengimbau warga agar tidak beraktivitas terlalu dekat dengan lereng atau tebing saat hujan deras berlangsung. Pemeriksaan terhadap kontur tanah dan pembersihan saluran air di sekitar rumah diminta dilakukan secara berkala.

“Kami harap masyarakat lebih waspada. Perhatikan lingkungan sekitar, terutama jika tanah di belakang rumah sudah mulai retak atau ada air yang menggenang,” pungkasnya. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version