Samarinda, Kaltimetam.id – Dalam upaya menjaga kualitas pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, permasalahan di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Samarinda Ilir akhirnya mencapai titik terang melalui mediasi yang melibatkan berbagai pihak.
Pertemuan yang diprakarsai oleh Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Kota Samarinda ini menghasilkan kesepakatan yang diharapkan bisa menjadi teladan bagi sekolah-sekolah lain di kota ini.
Ketua TWAP Kota Samarinda, Syaparuddin, menyatakan bahwa pertemuan ini merupakan contoh sukses dari penyelesaian masalah tanpa perlu melibatkan penegak hukum.
“Kami berhasil menghadirkan semua pihak, meskipun di awal ada ketegangan, namun pada akhirnya semua saling memahami dan menerima. Ini menunjukkan bahwa dialog dan musyawarah bisa menjadi solusi efektif dibandingkan dengan tindakan protes atau pelaporan hukum,” ujarnya.
Lebih lanjut, Syaparuddin juga menegaskan bahwa TWAP telah menyampaikan arahan dari Wali Kota Samarinda mengenai larangan penjualan buku, baik buku wajib maupun buku penunjang, di sekolah.
“Kami mengharapkan seluruh sekolah mematuhi aturan ini. Pihak sekolah juga telah berkomitmen untuk menindaklanjuti arahan tersebut, sehingga proses belajar mengajar di salah satu SD Negeri di Samarinda Ilir dapat berlangsung dengan nyaman dan kondusif,” tegasnya.
Inisiatif ini didukung penuh oleh Pemerintah Kota Samarinda, yang berencana mencetak dan mendistribusikan buku penunjang secara gratis untuk meringankan beban orang tua murid. TWAP pun berjanji akan terus mengawasi pelaksanaan aturan ini, dan siap turun tangan jika ada laporan dari masyarakat.
“Kami berorientasi pada solusi, dengan terus menyosialisasikan arahan Wali Kota terkait penyediaan buku. Diharapkan, tidak ada lagi sekolah yang menjual buku kepada orang tua murid,” singkat Syaparuddin.
Orang tua dari siswa yang sebelumnya melaporkan kasus intimidasi di sekolah, IR menyatakan bahwa permasalahan ini telah diselesaikan secara kekeluargaan.
“Kami sudah bertemu dan saling memaafkan. Ini menunjukkan bahwa kesalahan bisa terjadi pada siapa saja, dan yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapinya dengan bijak,” ungkap IR, seraya berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Sementara itu, Kepala Sekolah, M menyampaikan bahwa semua unek-unek telah disampaikan dan diakomodir dengan baik.
“Semua aspirasi telah didengar dan diakomodir dengan baik. Kami berkomitmen untuk menjaga hubungan baik dengan semua pihak dan memastikan tidak ada lagi permasalahan serupa di masa depan,” tutupnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id