Jimmy Nilai Penanganan Banjir di Kota Sangatta Sudah Sangat Baik

Foto : Anggota DPRD Kutim, Jimmy.

Kaltimetam.id – Kutim – Masyarakat Kabupaten Kutai Timur (Kutim) masih khawatir dengan bencana banjir yang bisa kapan saja menghampiri. Pasalnya di tahun 2022 lalu Kutim dilanda banjir yang begitu hebat, sehingga menyebabkan perekonomian lumpuh total.

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kutim, Jimmi menjawab kekhawatiran masyarakat terkait penanganan banjir di Kota Sangatta. Ia menilai pemerintah dibawa kepemimpinan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Wabup Kasmidi Bulang telah melakukan upaya terbaik untuk warganya.

Dia menyampaikan, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah yakni membenahi sistem drainase, yang disinyalir salah satu penyebab banjir di Kutim beberapa tahun lalu.

“Pemerintah sudah meningkatkan saluran drainase di beberapa titik untuk mengurangi terjadinya banjir,” ujar Jimmi, kepada awak media baru-baru ini.

Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengungkapkan bahwa untuk area-area yang rawan banjir, tentunya juga pasti jadi bahan perhatian dalam pengerjaan yang sudah berjalan. Untuk mensuport semua itu, maka kewenangan daerah akan dipergunakan semaksimal mungkin.

“Bisa dilihat dari pengerjaan drainase di Dayung, Apt Pranoto dan Jalan Kenyamukan, sudah berjalan. Karena dititik ini yang paling rawan terjadinya banjir, jadi kita dorong pemerintah proses pengerjaannya berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Meski begitu, dia meminta masyarakat untuk bersabar menunggu proses pekerjaan drainase itu selesai dibangun. Semua tahapan hingga kini masih berjalan.

“Lihat aja dulu pengerjaannya, karena belum bisa kita berkomentar. Jika apa yang menjadi tugas kontraktor itu sendiri belum selesai dikerjakan, disisi lain dengan keadaan medan yang masih basah jadinya pengerjaan agak melambat,” jelasnya.

Jimmi menilai kesiapan Pemkab Kutim dalam menghadapi musim hujan di Sangatta sudah berjalan dengan baik.

“Bisa dilihat, sudah ada perubahan tinggal penyempurnaannya saja, saya berharap drainase dari Dayung, Apt Pranoto dan kenyamukan bisa tersambung agar penyaluran airnya lancar, tentunya dengan cara ini kita berharap bisa mengurangi terjadinya banjir di Kutim,” tutupnya.(Adv).