Gubernur Kaltim Janji Tegas Usut Konflik Tambang di Muara Kate: Kalau Perlu, Cabut Izinnya!

Audiensi masyarakat Desa Muara Kate dan Batu Kajang terkait tambang ilegal (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Kaltim, Kaltimetam.id – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud akhirnya buka suara dan menyatakan sikap tegas terhadap konflik pertambangan yang mencuat di Desa Muara Kate dan Batu Kajang, Kabupaten Paser. Dalam audiensi pertemuan dengan puluhan perwakilan masyarakat di Kantor Gubernur Kaltim, Rudy menegaskan dirinya akan mengawal langsung penyelesaian kasus kematian warga akibat aktivitas tambang PT Montimin Coal Mining (MCM).

“Saya sudah agendakan untuk bertemu langsung dengan Kapolda Kaltim di Balikpapan besok. Ini menyangkut dugaan pembunuhan terhadap almarhum Paman Rusel. Kita tidak bisa biarkan kasus ini berlarut-larut,” jelasnya, Selasa (15/4/2025).

Ia menambahkan, selain kasus hukum, penggunaan jalan umum oleh perusahaan tambang juga menjadi perhatian. Rudy menyoroti pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 yang mewajibkan perusahaan tambang menggunakan jalan khusus.

“Surat sudah saya tanda tangani ke Dinas ESDM. Kalau perusahaan tidak patuh aturan, termasuk PT MCM, bisa kita rekomendasikan untuk dicabut izinnya,” tegasnya.

Ia juga berencana mengangkat persoalan ini ke Kementerian ESDM agar evaluasi menyeluruh bisa dilakukan.

Aksi demonstrasi dilakukan masyarakat Muara Kate sebagai respon terhadap lambannya penanganan sejumlah insiden, termasuk tabrak lari yang menewaskan Rusel (60) saat menolak aktivitas hauling ilegal PT MCM pada 18 November 2024. Hingga kini, pelaku belum ditahan oleh Polres Paser. Di hari yang sama, dua warga lainnya juga mengalami penganiayaan yang belum diproses hukum.

Tak hanya itu, masyarakat juga membawa daftar panjang tuntutan, termasuk penegakan Perda Nomor 10 Tahun 2012 tentang jalan umum dan jalan khusus hauling tambang, penghentian aktivitas tambang ilegal, penertiban pelabuhan ilegal, serta pencabutan izin PKP2B PT MCM.

Mereka juga meminta pertanggungjawaban atas insiden yang menimpa Pendeta Veronika Fitriani yang tewas terlindas truk tambang MCM pada Oktober 2024.

Gubernur Rudy Mas’ud menegaskan bahwa keberpihakannya kepada masyarakat bukan basa-basi.

“Saya menjadi Gubernur bukan hanya untuk duduk di kursi, tapi untuk menjaga hak-hak masyarakat Kaltim. Jangan ragu, saya di sini untuk rakyat,” pungkasnya. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version