Distanak Kukar Giat Dampingi Peternak untuk Kembangkan Usaha Penggemukan Sapi

Ilustrasi pendampingan Distanak Kukar terhadap peternak sapi. (Foto: Istimewa)

Tenggarong, Kaltimetam.id – Bisnis penggemukan sapi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) semakin diminati oleh para peternak dan pengusaha lokal.

Selain menawarkan perputaran modal yang cepat, usaha ini juga menjanjikan keuntungan tinggi dan memiliki pasar yang terbuka luas, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan, seperti Iduladha, yang membutuhkan pasokan hewan kurban dalam jumlah besar.

Ini disampaikan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Aji Gazali Rahman.

Ia mengatakan, usaha penggemukan sapi banyak berkembang di sejumlah wilayah, antara lain Kecamatan Samboja, Muara Jawa, Loa Janan, Loa Kulu, Tenggarong Seberang, dan Kota Bangun.

“Kecamatan-kecamatan ini menjadi sentra utama penggemukan sapi di Kukar karena potensi lahan dan sumber daya pakan yang mencukupi,” jelasnya.

Aji menambahkan, selama ini para peternak di Kukar menjalankan usaha penggemukan sapi secara mandiri, dengan metode dan teknik pakan yang berbeda-beda.

Meski begitu, Distanak Kukar terus mendampingi peternak melalui berbagai program pembinaan dan penyuluhan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada peternak terkait metode penggemukan yang lebih efektif, termasuk pemahaman mengenai kesehatan dan reproduksi hewan.

“Kami tidak hanya memberi pembinaan tentang pakan dan penggemukan saja, tetapi juga kesehatan dan reproduksi hewan. Misalnya, untuk pejantan yang digunakan sebagai bibit unggul, kami sarankan untuk memulai program penggemukan enam bulan sebelum Iduladha agar mendapatkan hasil optimal,” ujarnya.

Di sisi lain, Distanak Kukar mengandalkan sekitar 60 persen pasokan hewan kurban dari peternak lokal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sisanya, sekitar 40 persen, dipasok dari luar daerah, terutama dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi.

Kukar cenderung tidak mendatangkan sapi dari Pulau Jawa, mengingat adanya risiko penularan penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) yang masih menjadi perhatian di beberapa daerah.

“Kita tetap berhati-hati agar ternak yang masuk tidak membawa penyakit yang bisa menyebar di sini,” tambahnya.

Distanak Kukar juga aktif memberikan informasi dan sosialisasi kepada peternak terkait langkah-langkah preventif terhadap PMK dan LSD.

Pendampingan ini mencakup pelatihan mengenai vaksinasi, kebersihan kandang, dan pengelolaan kesehatan hewan secara umum.

Selain itu, Distanak Kukar membantu peternak dalam mengelola pakan yang memadai dan bergizi untuk mempercepat proses penggemukan.

“Kami menyarankan penggunaan kombinasi pakan yang tidak hanya mengandalkan rumput, tetapi juga melibatkan konsentrat dan nutrisi tambahan yang terbukti mampu mempercepat pertumbuhan sapi,” terang Aji.

Dengan begitu, peternak di Kukar dapat meningkatkan produktivitas usaha penggemukan mereka.

Distanak Kukar berharap, dengan adanya dukungan ini, Kukar bisa semakin mengoptimalkan potensi lokal di bidang peternakan, sehingga mampu menjadi lumbung ternak yang berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan hewan kurban secara mandiri. (adv/distanakkukar/ady)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id