Kaltim, Kaltimetam.id – Komitmen menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok bagi masyarakat terus digencarkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Lewat program Gerakan Pangan Murah (GPM), Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kaltim kembali menyapa warga Samarinda dengan menyediakan bahan pangan strategis berharga miring.
Kegiatan yang digelar Sabtu (14/6/2025) di halaman Museum Samarinda ini menjadi bagian dari agenda rutin bulanan, sebagai bentuk konkret menekan laju inflasi serta menjawab kebutuhan pangan rumah tangga di tengah tekanan ekonomi.
“Gerakan Pangan Murah ini minimal dilaksanakan sebulan sekali. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan pimpinan, termasuk dari Ketua TP PKK Kaltim, untuk memastikan akses pangan tetap terbuka luas,” terang Amalia Dina Widyastuti, Kabid Ketersediaan dan Distribusi Dinas Pangan TPH Kaltim.
Ia mengungkapkan, GPM didukung penuh melalui dana APBD dan APBN, serta melibatkan sejumlah instansi lintas sektor dan mitra binaan masing-masing. Kolaborasi ini, menurut Amalia, menjadi kekuatan utama dalam menjamin kelangsungan program.
Dalam kegiatan tersebut, masyarakat bisa mendapatkan beras, minyak goreng, cabai, bawang, dan berbagai komoditas lain dengan harga yang lebih murah dibandingkan pasaran.
Dinas Pangan juga menggandeng Diskominfo untuk membantu diseminasi informasi melalui kanal digital dan media sosial, agar jangkauan program makin luas.
“GPM tidak hanya dipusatkan di satu titik saja. Sebelumnya kami juga sudah hadir di kawasan Samarinda Utara, halaman Kantor Gubernur, bahkan di halaman kantor kami sendiri. Kami memilih lokasi berdasarkan kebutuhan dan kepadatan penduduk,” jelasnya.
Amalia juga menyinggung belum tersedianya beras SPHP dalam kegiatan kali ini. Hal tersebut, katanya, karena belum ada surat penugasan dari Badan Pangan Nasional kepada Bulog untuk mendistribusikannya.
“Saat ini Bulog masih menyerap gabah petani, jadi pengiriman beras SPHP belum bisa dilakukan. Namun kebutuhan pangan lainnya aman dan tersedia,” katanya.
Biasanya, SPHP menjadi incaran utama masyarakat karena selisih harganya yang cukup tinggi dibanding beras biasa.
Di lokasi acara, warga tampak antusias menyambut program ini. Salah satu pengunjung, Rinda, mengaku terbantu karena bisa belanja lebih hemat.
“Harga-harganya lumayan jauh lebih murah. Ini sangat membantu kami yang penghasilannya pas-pasan,” tuturnya.
Ia berharap program ini terus berlanjut dan menjangkau wilayah yang lebih luas.
“Kalau bisa jangan cuma sebulan sekali, tapi lebih sering. Supaya lebih banyak warga yang bisa merasakan manfaatnya,” imbuhnya.
Gerakan Pangan Murah tak hanya menghadirkan solusi atas kenaikan harga, tapi juga memperkuat ketahanan pangan berbasis gotong royong. Lewat sinergi berbagai pihak, pemerintah menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas utama di tengah berbagai tantangan. (REE)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id