Samarinda, Kaltimetam.id – Potensi pariwisata di Kota Samarinda dinilai sangat besar dan menjanjikan untuk dikembangkan menjadi sektor unggulan daerah. Namun, hingga kini promosi wisata dinilai masih belum maksimal, terutama dalam pemanfaatan media sosial sebagai sarana publikasi. Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Abdul Giaz, yang mendorong agar pemerintah kota bersama pelaku industri pariwisata lebih proaktif mengangkat kekayaan wisata lokal ke dunia digital.
Dalam pernyataannya, Giaz menyoroti masih kurangnya eksposur wisata Samarinda di berbagai platform digital. Padahal, menurutnya, media sosial saat ini menjadi kanal utama bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, dalam mencari referensi dan informasi destinasi wisata.
“Kita harus gencarkan lagi promosi pariwisata Kota Samarinda, terutama melalui media sosial. Banyak yang bisa diangkat, mulai dari makanan tradisional, budaya lokal, hingga tempat-tempat wisata yang kita miliki. Ini harus digalakkan dan dipromosikan secara aktif,” ujarnya.
Menurut politisi yang dikenal peduli pada sektor ekonomi kreatif ini, penguatan promosi digital adalah strategi yang efektif dan berbiaya relatif murah dibandingkan dengan promosi konvensional. Selain itu, pendekatan digital memungkinkan jangkauan promosi yang lebih luas hingga ke level internasional.
Tak hanya destinasi darat, Giaz juga secara khusus menyoroti potensi wisata air yang dimiliki Kota Samarinda melalui keberadaan Sungai Mahakam salah satu sungai besar dan ikonik di Kalimantan Timur.
“Sungai Mahakam itu sangat luas dan potensinya besar sekali. Kita jangan kalah dengan Balikpapan yang punya laut, Samarinda punya Mahakam. Wisata air di sungai ini bisa dikembangkan menjadi ikon baru dan daya tarik khusus bagi wisatawan,” tegas Giaz.
Ia menyebutkan bahwa gagasan pengembangan wisata sungai ini juga sudah mendapat perhatian dari Gubernur Kaltim, yang berencana mendorong pengaktifan wisata sungai sebagai salah satu unggulan baru di Kota Samarinda.
Pengembangan wisata Sungai Mahakam dinilai bisa melahirkan berbagai inovasi atraksi, mulai dari wisata susur sungai, restoran terapung, hingga pertunjukan seni dan budaya di sepanjang bantaran sungai.
Selain itu, Giaz juga mengingatkan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat lokal untuk lebih menghargai dan mengeksplorasi kekayaan wisata yang ada di Kalimantan Timur sendiri. Ia mencontohkan wilayah seperti Berau yang memiliki destinasi wisata berkelas internasional, namun belum sepenuhnya dikenal masyarakat di dalam provinsi.
“Kadang masyarakat kita lebih memilih berlibur ke luar kota atau luar negeri. Padahal, di Kaltim ini banyak sekali surga wisata yang luar biasa indah. Ini yang harus kita gaungkan, terutama melalui media sosial agar masyarakat lebih mencintai wisata daerah sendiri,” tambahnya.
Meski diakui bahwa tantangan masih ada, seperti keterbatasan infrastruktur di beberapa destinasi dan akses transportasi yang belum optimal, Giaz optimistis bahwa promosi digital tetap bisa menjadi langkah awal yang sangat penting.
“Yang penting sekarang ini adalah orang luar tahu dulu bahwa kita punya potensi wisata yang luar biasa. Kalau mereka sudah tahu, pasti akan tertarik untuk datang. Dari situ, sektor pariwisata kita akan berkembang dan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah,” tutupnya. (Adv/DPRDKaltim/SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id