Tabrakan dengan Tongkang, Kapal Sabuk Nusantara 89 Dievakuasi di Sungai Mahakam

Suasana kepanikan para penumpang Sabuk Nusantara 89. (Foto: Istimewa)

Samarinda, Kaltimetam.id – Malam itu perairan Muara Sungai Mahakam kembali menjadi saksi insiden pelayaran. Sebuah kapal perintis pemerintah, Sabuk Nusantara 89, bertabrakan dengan sebuah tongkang pengangkut batu bara pada Kamis malam (7/8/2025), sekitar pukul 21.16 WITA.

Meski sempat menimbulkan kepanikan di atas kapal, tim dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Samarinda berhasil melakukan evakuasi terhadap seluruh 58 penumpang. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Semua penumpang dipastikan selamat dan telah dipulangkan.

Kapal Sabuk Nusantara 89 diketahui tengah dalam pelayaran dari Donggala, Sulawesi Tengah menuju Pelabuhan Penumpang Samarinda. Ketika memasuki jalur sungai menuju pelabuhan, tepat di koordinat buoy 5, kapal bertabrakan dengan sebuah tongkang batu bara yang juga tengah melintas.

“Saat itu kapal sudah dekat pelabuhan. Kami menerima laporan sekitar pukul 21.16, dan langsung mengerahkan tim untuk pertolongan pertama,” ungkap Kepala Bidang Keselamatan Berlayar dan Patroli KSOP Samarinda, Yudi, Jumat (08/08/2025).

Menurut Yudi, salah satu faktor keberhasilan evakuasi cepat adalah kondisi cuaca yang mendukung dan kesiapan petugas di lapangan. Kapal patroli milik KSOP dibantu oleh Kapal Miang Besar, yang saat itu sedang bertugas di sekitar perairan Mahakam.

“Kami segera mengevakuasi para penumpang ke kapal patroli, lalu mengantarkannya ke Pelabuhan Penumpang Samarinda. Proses berjalan lancar tanpa hambatan,” tuturnya.

Kondisi kapal sendiri tidak mengalami kerusakan berat. Hanya ditemukan goresan sepanjang 20 cm pada haluan kiri lambung kapal. Tidak terdeteksi adanya kebocoran atau kerusakan sistem navigasi.

Setelah memastikan keselamatan seluruh penumpang, KSOP akan segera melayangkan surat pemanggilan kepada kedua pihak, yakni operator Kapal Sabuk Nusantara 89 dan pihak tongkang yang terlibat. Langkah ini diambil untuk menelusuri kronologi dan tanggung jawab hukum dari peristiwa tersebut.

“Proses investigasi internal sudah kami mulai. Kami perlu mendapat keterangan resmi dari kedua pihak untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi,” tegasnya.

Sabuk Nusantara 89 merupakan bagian dari program Tol Laut dan Kapal Perintis Kementerian Perhubungan RI, yang dirancang untuk melayani rute-rute terpencil dan memperkuat konektivitas antarwilayah di Indonesia. Kapal ini secara rutin melayani jalur Sulawesi-Kalimantan, membawa penumpang dan barang kebutuhan pokok ke daerah-daerah yang belum terjangkau transportasi besar.

Kapal berkapasitas 60–70 penumpang ini menjadi andalan masyarakat pesisir dan kepulauan, terutama di wilayah seperti Tolitoli, Donggala, Balikpapan, dan Samarinda. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version