Samarinda, Kaltimetam.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) resmi memulai tahap awal rehabilitasi Stadion Utama Kaltim Palaran, yang selama bertahun-tahun tidak mendapatkan perawatan optimal.
Peresmian tahap awal ini dilakukan langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, sebagai langkah awal dalam menghidupkan kembali stadion bersejarah tersebut.
Dalam peresmian yang digelar pada Senin (10/2/2024), Akmal Malik menegaskan bahwa proyek ini bukan hanya sekadar perbaikan biasa, tetapi merupakan bagian dari visi besar untuk menjadikan Stadion Utama Kaltim sebagai pusat olahraga yang representatif di wilayah Kalimantan Timur.
“Alhamdulillah, malam ini kita baru saja meresmikan tahap awal rehabilitasi lapangan sepak bola di Stadion Utama Kaltim Palaran. Ini baru titik awal, karena selama bertahun-tahun stadion ini tidak pernah diperbaiki. Saat ini, kita sudah menangani rumputnya, sehingga kita belum boleh menginjaknya karena masih dalam tahap pertumbuhan. Selain itu, sistem pencahayaan stadion juga sudah diperbaiki dan kini lebih bagus,” ujar Akmal Malik.
Pj Gubernur Kaltim juga menyampaikan harapannya agar stadion ini bisa menjadi markas bagi Borneo FC, salah satu klub sepak bola ternama di Kalimantan Timur yang saat ini berlaga di Liga 1 Indonesia.
“Sekarang klub sepak bola terbaik kita adalah Borneo FC. Mereka saat ini memiliki Stadion Segiri, tetapi ke depan, Stadion Utama Kaltim Palaran juga bisa menjadi home base mereka. Harapan kita lebih besar lagi, kita ingin Borneo FC bisa menembus level Asia dan bertanding di sini,” katanya.
Selain itu, ia menegaskan bahwa stadion ini tidak hanya akan diperuntukkan bagi pertandingan sepak bola, tetapi juga dapat menjadi venue untuk berbagai event olahraga dan kegiatan lainnya.
“Kita ingin stadion ini bisa digunakan untuk berbagai acara, baik itu olahraga maupun kegiatan lainnya. Karena itu, perbaikannya harus dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan,” tambahnya.
Meski sudah memulai tahap awal rehabilitasi, Akmal Malik mengakui bahwa masih ada sejumlah kendala administratif terkait status aset stadion yang perlu diselesaikan. Namun, ia menegaskan bahwa permasalahan tersebut tidak boleh menjadi hambatan bagi upaya revitalisasi stadion ini.
“Memang ada beberapa kendala terkait status aset yang masih perlu direkonsiliasi. Tapi, kita tidak boleh terhambat oleh perbedaan administrasi masa lalu. Yang penting, kita sudah mulai dan akan terus melanjutkan perbaikannya,” tegasnya.
Terakhir, Akmal Malik berharap, pada tahun anggaran 2025 atau 2026, pemerintah daerah bersama DPRD dapat mengalokasikan kembali dana tambahan untuk melanjutkan perbaikan stadion hingga tuntas.
“Saya akan terus mendorong agar stadion ini mendapat perhatian serius. Walaupun masa jabatan saya sebagai Pj Gubernur berakhir pada 20 Januari 2025, saya tetap akan mendukung agar proyek ini bisa selesai. Kita ingin Kaltim memiliki stadion yang lebih baik ke depannya,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR Pera) Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, mengungkapkan bahwa tahap awal rehabilitasi ini telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp28 miliar yang berasal dari dana Silpa 2024. Namun, jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan total untuk perbaikan stadion secara menyeluruh.
“Untuk memperbaiki stadion ini secara keseluruhan, dibutuhkan anggaran sekitar Rp110 miliar. Saat ini, dana yang tersedia baru Rp28 miliar, sehingga perbaikan difokuskan pada rumput lapangan, sistem drainase, dan pencahayaan stadion,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa proses rehabilitasi rumput dilakukan dengan metode penanaman per 10 cm yang memerlukan waktu sekitar lima bulan hingga akar rumput tumbuh sempurna. Selama periode ini, lapangan belum boleh digunakan untuk menghindari kerusakan.
Selain itu, perbaikan sistem drainase juga menjadi salah satu prioritas dalam tahap awal ini. Sistem drainase lama mengalami penurunan sehingga perlu dibongkar dan dinaikkan kembali agar lapangan tidak mudah tergenang air saat hujan deras.
“Kami juga memperbaiki lampu stadion agar bisa digunakan untuk pertandingan di malam hari. Selain itu, stadion ini juga bisa digunakan untuk berbagai acara lainnya, bukan hanya sepak bola,” tambahnya.
Meskipun tahap awal sudah berjalan, masih banyak fasilitas stadion yang membutuhkan perbaikan. Dalam rencana jangka menengah, pemerintah akan mengalokasikan anggaran tambahan sekitar Rp40 miliar hingga Rp50 miliar untuk memperbaiki berbagai fasilitas lainnya, seperti jogging track, tribun penonton, serta sarana olahraga lain di sekitar stadion.
“Saat ini kita masih membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp40 hingga Rp50 miliar untuk melanjutkan rehabilitasi. Jika digabungkan dengan anggaran awal, total biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki stadion ini bisa mencapai Rp110 miliar,” pungkasnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id